JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Upaya melakukan efisiensi terhadap perguruan tinggi di Jawa Tengah yang dinilai terlalu banyak, Kemendikbud ristek akan memangkas dari 237 perguruan tinggi yang ada akan disusutkan menjadi 182.
“Target kami pada akhir tahun 2022, jumlah perguruan tinggi di Jateng sudah menjadi 182. Dengan program merger ini diharapkan perguruan tinggi menjadi sehat dan mendapat mahasiswa berkualitas. ,” jelas Dr Lukman ST MHum, Direktur Kelembagaan, Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek saat Forum Komunikasi Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VI 2022 di Hotel Best Western Premier Solo Baru, Selasa (25/01).
Menurutnya, ada 40 perguruan tinggi yang potensial melakukan merger tanpa gaduh. Mereka akan didorong melakukan negosiasi. Upaya merger telah diujicobakan disejumlah perguruan tinggi dan berhasil.
“Di Solo dari 57 perguruan tinggi, ada 30 yang berhasil disusutkan menjadi 7. Sekarang tinggal menunggu Surat Keputusan.” Imbuhnya.
Dr Lukman menjelaskan tidak sedikit kondisi perguruan tinggi yang menurun, kemudian sumber daya manusia (SDM) yang ada berkurang. Diibaratkan sudah bendera kuning dan siap siap menjadi bendera putih.
Kalau perguruan tinggi tersebut bisa diselamatkan setidaknya ada dua yang bisa didapatkan yakni dana insentif akreditasi. Sedangkan secara nasional disebutkan ada 600 perguruan tinggi yang akan digabungkan. Dari jumlah itu akan susut menjadi berapa, tergantung hasil negosiasi.
Selain Dr Lukman ST MHum, hadir sebagai Nara sumber dalam forum yang diikuti seluruh kepala perguruan tinggi di Jateng ini Prof Dr rer nat Imam Buchori ST, Ketua Majelis Akreditasi BAN-PT dan dihadiri Bhimo Widyo Andoko, SH MH, Kepala LLDIKTI Wilayah VI yang baru saja dilantik tanggal 6 Januari yang lalu.(Dea)
