JATENGPOS. CO. ID, BOYOLALI – Ratusan jamaah haji kloter pertama (dari 95 kloter) asal Jawa Tengah-DI Yogyakarta, yang berasal dari Kabupaten Purbalingga diberangkatkan oleh Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), dari Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jumat, 2 Mei 2025, dini hari.
Sebelum berangkat, Taj Yasin, berkesempatan menyapa dan memberikan pesan sosialisasi di Asrama Haji Donohudan, Kamis, 1 Mei 2025 malam.
Pihaknya berpesan, mulai haji tahun ini, ada skema khusus Murur (melintas)dan Tanazul (berpisah) oleh pemerintah Indonesia. Murur adalah diperbolehkan ya jamaah haji khususnya yang lansia untuk melintas (lewat saja) tanpa harus bermalam (mabit) di Muzdalifah. Sedangkan Tajazul adalah diperbolehkanya jamaah haji untuk berpisah dari rombongan karena alasan kesehatan dan lainya. Mereka yang Murur dan Tanazul langsung melanjutkan perjalanan ke Mina setelah wukuf di Arofah.
“Negara kita baru memberlakukan. Nanti kalau di sana ada eyel-eyelan ‘kok gak turun Muzdalifah”. (Jadi) haji mahzabnya banyak, boleh Murur dan Tanazul. Ada sebagian jamaah tidak ke Mina dan langsung ke Mekkah. Semua itu sah,” kata dia.
Pihaknya juga berpesan kepada petugas haji untuk selalu menyosialisasikan skema Murur dan Tanazul sebagai salah satu opsi kemudahan haji yang diajukan pemerintah Indonesia.
“Sehingga tidak ada perbedaan, tidak ada perdebatan kebigungan. Supaya (jamaah) tetap sama-sama rombongan,” katanya.
Sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu, juga berpesan agar jamaah haji menjaga kesehatannya serta nama baik Indonesia. Petugas haji juga diajak jaga kekompakan di kloter, rombongan, maupun regu.
“Nanti kalau bapak-ibuk (jamaah) di sana kebingungan, cari petugas haji Indonesia. Semua petugas akan berikan pelayanan kepada jamaah haji asal Indonesia,” katanya.
Melihat kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas mencaoai 40 derajat celcius dan lebih, jamaah haji juga diminta untuk selalu membawa air.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI (Panja Haji), Abdul Wachid, mengatakan jamaah haji asal Jateng-DI Yogyakarta akan diberangkatkan melalui 95 kloter.
“Jamaah hajinya terdiri dari 45,95 persen pria, dan 54,10 wanita,” katanya.
Secara total, jamaah haji Indonesia diberi kuota sekira 221 ribu orang terdiri dari jalur reguler dan khusus (jamaah haji plus).
Dia menyosialisasikan ada program-program terobosan untuk jamaah haji Indonesia 2025.
“Pertama kalau biasanya biaya haji naik setiap tahunnya, kalau tahun ini biaya haji turun lumayan Rp 4 juta (total Rp 55 jutaan. Red) ,” ucapnya.
Program lain yakni diberlakukan Murur san Tanazul. Selanjutnya bus shalawat, hingga katering rasa masakan nusantara.
“Jadi rasa masakan Indonesia, kita ekspor 475 ton bumbu masak Indonesia ke tanah suci. Jamaah juga tidak akan menerima menu masakan yang tiap hari akan itu-itu saja,” katanya. (*/jan)