27.6 C
Semarang
Rabu, 8 Oktober 2025

Update: Jumlah Santri Tewas Tertimpa Bangunan Ponpes Al Khoziny Jadi 53 Orang

JATENGPOS.CO.ID, SIDOARJO- Tragedi ambruknya bangunan empat lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, terus menambah jumlah korban yang meninggal dunia tertimbun bangunan. Hingga Senin (6/10/2025) pagi ini operasi SAR hari kedelapan menemukan korban meninggal dunia sebanyak 53 orang.

Proses evakuasi dilaksanakan tim SAR gabungan hampir nonstop. Tim bekerja dari pagi hingga dini hari menjelang Subuh. Kerja keras tim SAR gabungan dikebut agar semua jasad korban tragedi terjadi di Ponpes terdasyat sepanjang peradapan ini segera terevakuasi dan diidentifikasi.

“Jumlah total jenazah hingga malam ini pencarian hari ketujuh adalah 16 jenazah setelah penemuan di dini hari,” kata Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

Ia menyampaikan, 16 jenazah tersebut antara lain dievakuasi pukul 10.52 WIB, 1 body part berhasil diekstrikasi dan dilanjutkan evakuasi dari sektor A1. Pukul 11.45 WIB, 1 body part berhasil diekstrikasi kembali dan dilanjutkan evakuasi dari sektor A2.

Petugas kembali melakukan evakuasi 7 kantong jenazah dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan demikian, total korban meninggal sebanyak 52 orang per Minggu (5/10) pukul 21.00 WIB.

Dengan penemuan dini hari tadi, total korban yang telah dievakuasi tim SAR mencapai 157 orang, dengan 104 selamat dan 53 meninggal, termasuk 5 body part. Jumlah itu mencerminkan lonjakan dramatis sejak laporan awal yang sebelumnya menyebut angka lebih kecil.

Baca juga:  Delapan Orang Tewas Akibat Mortir Rusia di Ukraina

Saat ini operasi evakuasi masih dilanjutkan pembersihan reruntuhan difokuskan di sisi utara bangunan yang tidak lagi terintegrasi dengan struktur utama. Diperkirakan masih belasan santri belum ditemukan.

Sementara terkait puing-puing bangunan telah dibersihkan hingga 80% sampai dengan saat ini. Hal itu membuka akses bagi petugas untuk memaksimalkan pencarian.

BNPB menyampaikan ada satu kendala dalam proses evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menyebut ada satu beton yang harus dievakuasi secara hati-hati.

“Cuma ada satu kendala, beton ada yang menempel di sebelah kiri, Pak Muji dari ITS akan datang sehingga pemotongan beton tak menyebabkan gedung itu akan rusak atau runtuh,” ujar Budi dalam jumpa pers, Minggu (5/10/2025).

Budi mengatakan beberapa korban tewas ditemukan di lantai 1 bangunan. “Setahu saya ternyata itu kebanyakan korban ditemukan di lantai 1,” terangnya.

Sementara, petugas gabungan menemukan satu mobil Mercedes-Benz dalam kondisi hancur di dalam reruntuhan. Mercy itu ditemukan di samping rumah pengasuh ponpes. Proses evakuasi dilakukan petugas gabungan dari DLHK, Basarnas, BPBD, dan BPKP menggunakan alat berat ekskavator.

Setelah bisa diangkat, kendaraan langsung dinaikkan ke atas truk milik DLHK untuk dipindahkan. Munir, Ketua RT 7 RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, membenarkan mobil tersebut ikut menjadi korban ambruknya musala pada awal pekan lalu.

Baca juga:  Cegah Penyebaran COVID-19, Semua Objek Wisata di Kudus Diimbau Tutup Sementara

“Selain korban jiwa, satu unit mobil Mercy juga ikut hancur tertimpa reruntuhan. Mobil itu sebelumnya diparkir di samping rumah pengasuh ponpes, tepatnya di sebelah timur bangunan musala,” kata Munir, dilansir dati detikJatim.

Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto agar dilakukan pendataan dan pengecekan konstruksi bangunan setiap Ponpes yang ada di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk evaluasi usai kejadian robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny yang menimbulkan puluhan korban jiwa di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Evaluasi ke depan, ke semua pondok pesantren, kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan bangunan, infrastruktur pondok masing masing,” kata Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan pesan Presiden Prabowo di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

Prasetyo menjelaskan Prabowo terus memonitor kabar penanganan terhadap insiden di Ponpes Al Khoziny. Dia mengatakan Prabowo juga telah memerintahkan menteri hingga gubernur untuk terus memberi perhatian.

“Sudah, sudah, beliau memonitor terus makanya beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur dan wakil gubernur untuk terus memberikan perhatian,” ungkap Prasetyo.

Seperti diketahui, Ponpes Al Khoziny mengalami insiden bangunan ambruk pada Senin (29/9) sore saat ratusan santri sedang menjalankan sholat ashar berjamaah. (dbs/muz)


TERKINI


Rekomendasi

...