JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pasangan calon gubernur Jateng nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi menekankan tidak akan membenturkan kelompok purnawirawan jenderal TNI dengan institusi lainnya dalam kontestasi Pilgub Jateng.
Calon Wakil Gubernur Jateng, Hendrar Prihadi mengatakan sudah berulang kali berkomunikasi dengan Andika untuk membahas strategi pemenangan pemilihan gubernur. Saat berdiskusi, Andika terus-menerus mengarahkan supaya basis tim pemenangan jangan diisi para purnawirawan jenderal TNI.
“Inilah kebesaran hati Pak Andika. Tapi punya wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi. Beliau sering mengatakan jangan Mas Hendi, saya tidak mau membenturkan institusi saya ini dengan institusi yang lain. Jadi kita harus mencari ketua tim dari sipil saja. Makanya allhamdulilah ketemu figur yang mumpuni jadi ketua tim kita,” kata Hendi.
Ketua tim pemenangan dari unsur sipil yang terpilih akhirnya dr Umar Wahid Hasyim yang tak lain adik kandung Presiden Keempat Indonesia, KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Dengan terpilihnya Umar Wahid, katanya maka arahan selanjutnya dari Andika ialah menempatkan para purnawirawan TNI mengisi jajaran struktural dewan pakar pemenangan Andika-Hendi, menjadi juru kampanye dan masuk ke pimpinan direktorat strategi pemenangan Andika-Hendi.
“Nah, teman-teman beliau yang purnawirawan ditempatkan di bawah ketua tim. Sebagai penguat saja. Di sana ada jurkam, ada dewan pakar, di direktorat direktorat. Jadi luar biasa Pak Andika, saya kenal sebulan dengan Pak Andika beliau sudah selesai dengan wawasan kebangsaan,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah, Hendi bilang saat ini pihaknya fokus memenangkan perebutan basis massa suara agar dapat memenangkan kontestasi Pilgub. Pihaknya juga tidak lagi menanggapi mengenai isu-isu perang bintang pada Pilgub Jateng.
“Beliau sudah tidak lihat itu (perang bintang). Beliau sekarang lihatnya Andika-Hendi harus berkompetisi menang dan tidak lihat perang bintang lagi,” papar Hendi.(akh)