Heri Pudyatmoko: Kenali dan Gali Potensi Ekonomi Serta Tetap Berwawasan Kebangsaan

JATENGPOS.CO.ID,  PURWOREJO – Kondisi perekonomian yang baik adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia karena segala sesuatu sudah ada. Namun, hal itu harus didukung oleh masyarakat yang mengenali dan menggali potensi yang melekat pada diri dan daerah yang ada.

Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko, dalam Sosialisasi Non Perda mengatakan, pentingnya wawasan kebangsaan ini yakni untuk segi yang sekarang menjadi ujung tombak kemajuan suatu bangsa adalah kemajuan dibidang ekonomi.

“Instrumen utama adalah memperbaiki wilayah ekonomi, mau tidak mau. Tapi harus pula berbanding lurus dengan kadar wawasan kebangsaan,” katanya, Kamis (29/09/2022).

Lebih lanjut, kadar wawasan kebangsaan suatu bangsa menurut Heri, biasanya berbanding lurus dengan kondisi yang ada di negaranya. Lantaran itu, ia mengingatkan pentingnya meningkatkan wawasan kebangsaan suatu masyarakat.


Baca juga:  Persis Uji Coba Daya Tahan Pemain Lawan Timnas U-19

“Kekayaan alam dan budaya yang ada di Indonesia tidak akan cukup tanpa disertai wawasan terhadap potensi sumber daya alam yang ada,” ungkapnya.

Heri menegaskan saat ini Indonesia berada di tengah pusaran kepentingan asing. Inilah yang menjadi alasan bahwa masyarakat Indonesia khususnya di daerah-daerah agar semakin cerdas dan terampil di dua hal tersebut, yakni berwawasan kebangsaan dan meningkatkan perekomiannya secara berdikari.

Yoga, Kepala desa yang hadir dalam sosialisasi di Purworejo ini menjelaskan hal utama tentu wawasan kebangsaan agar tidak mudah dibodohi dan ditipu demi kepentingan ekonomi semata oleh pihak luar.

“Nasionalisme itu kunci di tengah pusara dunia ekonomi,” katanya.

Ahmad, tokoh pemuda Purworejo sepakat dengan gagasan dalam Sosialisasi Non Perda ini. Menurutnya, landasan yang harus tetap dipegang erat adalah sudah semestinya proyeksi perekonomian harus tidak keluar dari esensi nasionalisme.

Baca juga:  Hutan Lereng Sumbing Temanggung Terbakar

“Jika asal-asalan tanpa landasan, kita tidak tahu sepuluh tahun lagi, kita punya apa karena tidak sadar tertipu,” ungkapnya. (sgt)