27 C
Semarang
Jumat, 23 Mei 2025

KAUKAB Band Konsisten Usung Spirit Dakwah Kultural

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Tampil di acara Upgrading Instruktur Pendidikan Dasar – Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) 2025, KAUKAB Band mampu menarik perhatian tamu undangan.

Bahkan, Grup musik yang diiniasi oleh KH. Ubaidullah Shodaqoh Rais Syuriah PWNU ini dimanajeri oleh Yoko yang mempunyai personil Anjani (vokal), Imran Amirullah (gitar & vokal), Astro (bass), Budi Gimbal (keyboard), Bagus Indra (saxophone), Niam (drum), dan Sharief (sound engineer).

Penampilan memukau mereka di Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang, juga mendapat perhatian dari Menteri Sosial Saefullah Yusuf serta Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.

KAUKAB tampil bukan sekadar band penghibur, melainkan membawa napas kultural dalam setiap dentingan musiknya yang berkolaborasi dengan Adira Hesti Ksvara, seorang pemain violin muda berbakat yang ternyata merupakan cucu dari Kusbini, maestro pencipta lagu legendaris “Bagimu Negeri”.

Kolaborasi ini menghadirkan nuansa emosional dan historis tersendiri yang menambah kedalaman musikalitas panggung mereka.

Deretan lagu lintas generasi dan lintas budaya yang dibawakan, diantaranya, tembang klasik internasional “Besame Mucho”, lagu populer “Sakura”, hingga hits nostalgia Indonesia seperti “Sepanjang Jalan Kenangan” dan “Widuri” dengan aransemen memadukan elemen etnik, jazz, dan pop kontemporer, membuat suasana semakin meriah.

Namun puncak perhatian justru datang saat mereka membawakan lagu “Aqoid 50”, sebuah lagu wajib yang selalu mereka tampilkan dalam setiap pertunjukan.

Menteri Sosial Saefullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan pujian langsung atas penampilan KAUKAB.

“Bagus banget! Ini perlu kita agendakan tampil juga di pusat,” ujar Gus Ipul

Menurut Yoko selaku manajer KAUKAB berkomitmen menjadikan musik sebagai alat perekat sosial dan media dakwah.

“Kami ingin menghadirkan nuansa baru dalam ruang-ruang kaderisasi dan penguatan organisasi, khususnya di kalangan muda NU. Musik bisa menjangkau hati mereka dengan cara yang lebih halus tapi mendalam,” jelasnya.

Yoko juga menekankan bahwa kehadiran musisi seperti Adira Hesti Ksvara dalam kolaborasi ini menjadi simbol penting penghubung antara generasi terdahulu dan kini.

Dengan spirit dakwah kultural yang diusungnya, KAUKAB tak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh sisi batin dan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa musik, bila diarahkan dengan tepat, dapat menjadi kendaraan nilai dan semangat perubahan. (ucl)



Popular

LAINNYA

Terkini