JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Masyarakat luas mengenal camilan tahu bakso sebagai oleh-oleh khas Kota Ungaran, Kabupaten Semarang. Itu, tidak lepas dari kesuksesan brand produk Tahubaxo Ibu Pudji yang mempopulerkan camilan kenyal gurih ini. Berkat inovasi dibuat pemasaran tahu bakso kini sampai luar negeri.
Bagi masyarakat Kota Ungaran tahu bakso Ibu Pudji sudah dikenal sejak 1997-an. Terkenal tekstur tahu dan baksonya kenyal dan lembut dengan rasa gurih khas. Sukses usaha tahu bakso tertua di Ibu Kota Kabupaten Semarang itu, mengusik Jateng Pos untuk mengulik lebih jauh inovasi dikembangkan pengelola dengan brand terkenal tersebut.
Saat berkunjung ke pusat Oleh-Oleh Tahubaxo Ibu Pudji di gapura batas Kota Ungaran, tepatnya di Jalan Raya Diponegoro 14, Mijen, Ungaran, terlihat beberapa bangunan resto dan aula joglo dengan parkir sangat luas. Di salah satu resto sekaligus berfungsi untuk outlet itu, terlihat dua orang yang masih muda bangkit dari tempat duduknya menyambut dan menyapa dengan ramah.
“Kita saat ini berada di bangunan utama Tahubaxo Ibu Pudji, di sini ada resto dan outlet yang menyediakan banyak oleh-oleh dan makanan khas Ibu Pudji,” ujar Manager Operasional Ronny Saputra mengawali pembicaraan seraya memperkenalkan teman yang duduk di sampingnya, Ahmad Sokhib selaku Outlet Leader.
Ronny menjelaskan dengan lugas perkembangan usaha Tahubaxo Ibu Pudji. Beragam inovasi ditunjukkan tidak hanya pada kemajuan membangun outlet lain di Kota Ungaran dan Semarang. Ia memfokuskan pada inovasi menu yang masih berbasis bahan utama tahu dan bakso.
“Bahan baku tahu dan bakso merupakan bahan andalan tahu bakso, dan kita memiliki pabrik tahu dan bakso sendiri. Ada tahu ada juga daging untuk bakso. Dari situ oleh Ibu Pudji terus dikembangkan untuk varian menu. Terbaru kita punya produk tahu bacem, kripik rolade yang bahan utamanya dari tahu. Juga ada Rendang Jawi Ibu Pudji dari daging sapi,” jelas Ronny.
Varian ini sangat diminati pengunjung outlet, khususnya kripik rolade sudah dikemas dengan packing sangat menarik mirip kemasan ciki. Untuk rendang ada dua kemasan yakni mika dan vakum sterilisasi. Pilihan kemasan menyesuaikan seberapa lama waktu ketahanan tahu bakso sampai ke tempat tujuan. Kemasan mika untuk penyimpanan di frozen, sedangkan kemasan sterilisasi bisa bertahan hingga 6 bulan di suhu ruangan.
Diceritakan Ronny, munculnya kemasan sterilisasi tidak lepas keinginan agar tahu bakso tahan lama. Pengiriman bisa lebih jauh hingga memenuhi pesanan dari luar negeri. Owner kemudian membuat teknologi sterilisasi melalui beberapa kali uji coba dan penelitian sampel produk. Berkat kesabaran mengikuti tahapan dan persyaratan, akhirnya berhasil mendapatkan izin dari BPOM.
“Sebenarnya pengajuan kemasan sterilisasi tahu bakso sudah cukup lama, baru mendapatkan izin di tahun 2022 lalu. Hasil uji laboratorium dengan teknologi ini sebenarnya bisa kuat sampai setahun lebih, tapi kita cukup batasi 6 bulan saja. Sukses izin BPOM keluar, kita juga mengemas tahu bacem dan Rendang Jawi dengan sterilisasi,” tuturnya.
Keunggulan kemasan tersebut menjadikan Tahubaxo Ibu Pudji semakin berkembang hingga memasarkan sampai luar negeri. Memanfaatkan promosi lewat online pelayanan pesanan kini tidak mengenal batas lokasi. Pengiriman pesanan terjauh di dalam negeri sampai Aceh Darussalam, sedangkan luar negeri paling banyak dari negara-negaran ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan lainnya.
“Ada juga pesanan dari Taiwan dan Korea Selatan (Korsel). Kebanyakan pesanan dari warga imigran Indonesia yang kangen makanan khas ini. Tidak sekedar menikmati kelezatannya ada juga yang menjadikan konten menikmati tahu bakso Ibu Pudji dengan suasana di Korsel,” ungkapnya sambil tertawa merasa unik tahu bakso jadi konten.

Masih mengulas produk turunan dari tahu bakso, Ronny menyebutkan beberapa outlet dan resto Ibu Pudji sudah lama membuka kuliner bakso kuah prasmanan. Dari empat outlet dan resto dipunyai, dapat ditemukan di tiga tempat yakni outlet Mijen, outlet Wujil Ungaran, dan outlet Jalan Pamularsih Kota Semarang. Khusus outlet di Jalan Letjen Suprapto Ungaran tidak buka resto karena tempat parkir yang terbatas.
“Sajian menu sekarang tidak hanya bakso kuah varian daging dan tahu. Juga ada sop bakso iga dan tetelan. Pengunjung berbelanja oleh-oleh sekaligus bisa menikmati sajian aneka bakso dan sop dari bahan daging sapi,” jelasnya. (muz)