JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kembali singgah di Semarang, Slank grup musik legendaris Tanah Air, mengaku senang dan sangat familiar dengan Kota Lunpia beragam kultur ini.
Hal tersebut, diungkapkan Bimbim penggebuk drum dan sang punggawa grup musik yang mempunyai penggemar lintas generasi, pada acara temu media, jelang konser Hey Slank X HS ‘Berani Kita Beda’ di sebuah hotel di Semarang, Minggu (14/12).
“Semarang itu, kota paling familiar untuk Slank dan kami sangat senang bisa singggah dan menggelar konser serta berkegiatan disini,” katanya.
Selain menggelar konser ke tiga di serangkain tour 10 kota bersama HS Berani Kita Beda, Slank juga berkegiatan sosial.
“Kami juga mengunjungi asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan untuk berdonasi,” imbuhnya.
Kunjungan ke asrama mahasiswa tersebut, guna menyalurkan bantuan kepada para mahasiswa sebagai wujud kepedulian serangkain konser Hey Slank X HS Berani Kita Beda.
“Kami juga menggandeng komunitas Skuters Semarang untuk bersama-sama konvoi Riding untuk Berbagi ke asrama mahasiswa tersebut,” tandasnya.
Bimbim juga mengatakan, pada konser yang dihelat di Stadion Diponegoro Semarang pada Minggu (14/12) malam, Slank akan membawakan 19 lagu hitz yang setiap lagunya memberi pesan untuk Gen Z salah satu penggemar lintas generasi (Slankers).
“Empat dekade lebih kami berkarya, dan penggemar pun pasti dari lintas generasi Gen Z, kini menjadi salah satu penggemar setia Slank dan kami apresiasi atas kreatifitas Gen Z diera digital saat ini dan kewajiban kami untuk terus menularkan virus kebaikan Slank kepada mereka,” pungkas Bimbim.
Senada, Muhammad Suryo pemilik perusahaan rokok HS, sekaligus pengampu serangkain kegiatan mengatakan, konser ketiga Slank di Semarang menjadi salah satu konser spesial.
“Konser ketiga di Semarang Ini sangat spesial, selain berkomunitas juga bersosial yang menjadi kepedulian HS dan Slank untuk saudara kita dari Sumatera yang sedang tertimpa bencana,” ujarnya.
Ia berharap, bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan mampu meringankan beban para mahasiswa asal Sumatera yang sedang belajar di Semarang. (ucl/rit)









