JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Menyambut bulan Ramadan 1443 Hijriyah, Pemerintah Kota Semarang berencana kembali menggelar tradisi Dugderan. Berbeda dari dua tahun sebelumnya, tradisi Dugderan kali ini akan digelar secara terbuka dan kembali dimeriahkan dengan pawai.
“Untuk dua tahun lalu hanya dilakukan secara virtual dan terbatas pada prosesinya saja,” kata Kabad Humas Masjid Agung Jawa Tengah Beni Arif Hidayat saat ditemui di kantornya, Jalan Gajah Raya, Gayamsari, Kota Semarang, Senin (28/3/2022).
Dugderan tahun ini rencananya akan dilaksanakan pada Kamis (31/3). Pawai akan dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Kota Semarang dan diakhiri di Masjid Agung Jawa Tengah.
“Mulai bada zuhur sampai selesai, dimungkinkan sebelum azan magrib,” kata Beni.
Meski sudah digelar secara terbuka, Beni memastikan peserta pawai akan dibatasi dan dikoordinasi langsung oleh Pemkot Semarang.
Beni sendiri belum mengetahui dengan pasti siapa saja yang akan menjadi peserta. Namun, jumlah peserta akan dibatasi dan merupakan perwakilan kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Semarang.
“Hampir seluruh kecamatan Kota Semarang dan masyarakat Semarang secara keseluruhan dengan diwakili per kecamatan,” ungkapnya.
Masjid Agung Jawa Tengah akan menjadi tempat akhir peserta pawai Dugderan. Di sana peserta akan membunyikan bedug dan meletuskan balon udara.
“Prosesi utamanya kan adalah pemukulan bedug sama peletusan meriam kalau zaman dulu, kalau sekarang kita menggunakan balon udara,” pungkas Beni.(rit/dtc)