
JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukoharjo sepanjang hari Kamis (16/11) kemarin mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah lokasi.
Pantauan di lapangan Jum’at (17/11) pagi, genangan air setinggi lutut orang dewasa nampak masih merendam Dukuh Suko, RT 05 / RW 03, Desa Madegondo, Kecamatan Grogol atau jalan Sultan Agung belakang show room mobil kawasan Solo Baru.
Salah seorang warga setempat Yanti (60), pemilik toko kelontong mengatakan, banjir mengakibatkan jalan di tengah pemukiman terendam air hingga memaksa warga pengguna sepeda motor harus memutar arah jika tak ingin mogok di tengah rendaman air.
“Genangan air mencapai puncaknya tadi malam (Kamis, 16/11) sekira pukul 21.00 WIB. Penyebabnya luapan sungai di utara dukuh,” kata Yanti.
Saat ini air telah berangsur surut dan warga pengguna sepeda motor meski dengan hati – hati sudah bisa melintas.
Warga lainnya, Suyuti (37) menuding, adanya penyempitan lebar sungai yang melintas di dukuhnya diduga menjadi biang keladi munculnya banjir.
“Air mengalir dari barat, Dukuh Gedangan, Desa Gedangan dengan lebar sungai di sana sekira 6 meter. Namun semakin ke timur sesampai di Dukuh Suko menyempit hanya menyisakan lebar sekira 2 meter, Bagaimana disini (Dukuh Soka) tidak banjir,” ujarnya.
Sementara itu, di Kecamatan Bulu, tepatnya Dukuh Tambakrejo RT 03/RW 01 Desa Tiyaran, derasnya guyuran air hujan, Kamis kemaren sekira pukul 14.30 menyebabkan bencana tebing longsor
Akibat longsoran tebing tersebut, menyebabkan rumah milik Suratmin (62), seorang petani, harus mengalami kerugian lantaran dinding rumahnya sepanjang 10 meter ambrol tertimpa reruntuhan material longsoran.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, lantaran saat kejadian Suratmin dan keluarga tengah menonton televisi di ruang tengah.
Kapolsek Bulu, Polres Sukoharjo, AKP Sarwoko saat dihubungi menyampaikan, saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Kepala Desa telah mensterilkan sekitar tempat kejadian.
Dari kejadian longsor tebing tersebut, perkiraan kerugian materi mencapai Rp 50 juta. (dea/saf/mg8)