JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Sungguh nahas nasib yang dialami oleh Sugiyo Gito Kartono(67) warga Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum. Saat sedang memperbaiki gubug di tengah sawah tak jauh dari rumahnya, Gito tewas tersambar petir.
“Jenazah korban pertama kali diketahui oleh anak korban yang bernama Ardi(16),” kata Kapolsek Kebonarum, AKP Frans Minarso, Jumat(19/1).
Ketika itu, imbuh AKP Frans, saksi pulang dari sekolah dan tidak mendapati ayahnya di rumah. Setelah ditunggu beberapa saat tak kunjung pulang, saksi akhirnya melakukan pencarian.
“Setelah hujan reda, saksi melakukan pencarian dan menemukan korban tergeletak tak sadarkan diri di gubug pinggir sawah. Saat itu juga, saksi meminta pertolongan warga,” tambah AKP Frans.
Namun sayang, saat dievakuasi korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Saat itu juga, petugas kepolisian yang ada di lokasi kejadian melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Dan untuk memastikan penyebab kematian korban, petugas juga mendatangkan dokter dari Puskesmas setempat untuk melakukan visum.
“Tidak ada hal mencurigakan maupun tanda penganiayaan. Penyebab kematian korban karena tersengat listrik tegangan tinggi, kemungkinan tersambar petir. Ini terlihat dari adanya luka bakar dibeberapa bagian tubuh korban dan rambut gosong,” jelas AKP Frans.
Berkaitan dengan peristiwa tersebut, AKP Frans meminta kepada warga untuk lebih berhati-hati saat bekerja di tempat terbuka ketika hujan deras. Selain ancaman petir, bahaya angin ribut juga masih sering terjadi.
“Harus waspada dan berhati-hati. Kalau bisa tunggu sampai hujan reda bila memang harus bekerja ditempat terbuka,” punkas AKP Frans.(aya/saf)