JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Polda Jawa Tengah menggelar Rapat Kesiapan Cipta Kondisi Kamtibmas selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 H, di Gedung Borobudur, Mapolda Jateng, belum lama ini.
Kegiatan diikuti oleh jajaran internal Polda Jateng serta instansi terkait dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam arahannya, Kombes Pol Basya Radyananda memaparkan empat strategi utama yang disiapkan Polda Jateng dalam upaya menjaga sitkamtibmas yang kondusif di Jawa Tengah.
Strategi pertama adalah pelaksanaan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) sejak 20 Januari hingga 20 Februari 2025, dengan sasaran utama pemberantasan penyakit masyarakat seperti miras, narkoba, hingga perjudian.
Selain itu, penertiban peredaran petasan ilegal menjadi atensi khusus, sebagai langkah mencegah terulangnya kasus ledakan petasan yang pernah terjadi di berbagai daerah pada tahun-tahun sebelumnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh satuan wilayah yang telah melaksanakan pengungkapan kasus dan merilis hasilnya kepada publik,” ujarnya.
Strategi kedua adalah menggelar Operasi Keselamatan Candi yang telah dilaksanakan selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari 2025. Fokus utama operasi ini adalah mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas, khususnya bagi para pemudik.
“Tujuan operasi ini fokus pada mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas. Dengan demikian diharapkan dapat menekan angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran,” jelasnya.
Selanjutnya, Polda Jateng juga akan menggelar Operasi Pekat Candi 2025 mulai 28 Februari hingga 19 Maret 2025.
Operasi ini bertujuan untuk memberantas berbagai penyakit masyarakat dan tindak kriminalitas yang meresahkan, termasuk peredaran narkoba, perjudian, serta gangguan keamanan lain seperti balon udara liar yang kerap memicu gangguan penerbangan.
“Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk implementasi program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, terutama Asta Cita ke-7 yang berfokus pada pemberantasan narkoba,” lanjutnya.
Demi memastikan harkamtibmas yang kondusif selama bulan Ramadhan, Polda Jateng juga mengintensifkan kegiatan kepolisian dengan mengutamakan kehadiran anggota Polri di tengah masyarakat.
Kegiatan tersebut meliputi upaya preventif, preemtif, dan penegakan hukum (gakkum) yang diwujudkan melalui kegiatan patroli pagi di area publik, patroli jalan raya, pengamanan kawasan permukiman, hingga penjagaan ketat di jalur tol dan objek vital lainnya.
“Berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, potensi gangguan kamtibmas selama Ramadhan cukup beragam. Ini semua menjadi atensi khusus agar tidak terulang kembali tahun ini,” tegasnya. (ucl)