Ibadah Secara Daring, Perayaan Waisak di Vihara Mahavira Semarang Tetap Khidmat

Ibadah Secara Daring, Perayaan Waisak di Vihara Mahavira Semarang Tetap Khidmat

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Hari Raya Waisak 2566 BE tahun ini jatuh pada tanggal 16 Mei 2022. Seluruh umat Buddha di Indonesia merayakan tiga peristiwa penting yang sering disebut Tri Suci Waisak. Yaitu lahirnya Pangeran Siddharta, Pencapaian Penerangan Agung dan menjadi Buddha saat Pangeran Siddharta usia 35 tahun dan wafatnya Buddha Gautama pada usia 80 tahun.

Salah satu Vihara di kota Semarang yang melaksanakan ibadah pada perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE adalah Vihara Mahavira. Vihara terbesar di Jawa Tengah yang berlokasi di Kompleks Marina, di Jl. Marina Raya Semarang ini memiliki luas sekitar 1,88 hektar, memiliki Arsitektur unik dan memiliki tujuh lantai berbeda.

Baca juga:  Peringati Waisak, Menag Ingatkan Keberagaman Merupakan Kekuatan Indonesia

Suhu Chuan Chi Shi selaku Samanera Wihara Mahavira mengatakan bahwa Karena masih dalam masa pandemi maka Prosesi ibadah Tri Suci Waisak di Wihara kali ini hanya dihadiri kurang lebih 100 orang dan hanya khusus untuk kalangan sendiri, terutama jemaah dan penghuni Vihara Mahavira. “Selain itu, ibadah Waisak juga dilaksanakan secara daring dari Vihara Mahavira Pusat yang berada di Jakarta,” ungkapnya.

“Prosesi Waisak dilaksanakan mulai pukul 09.00 wib, diawali dengan penurunan Relik bagian tubuh Buddha Gautama, yaitu relik jantung, relik rambut dan ubun-ubun. Kemudian dilanjutkan dengan ibadah pertobatan, puja persembahan, menyalakan lilin dan ucapan-ucapan dari para suhu ” lanjutnya.

iklan

Untuk tema perayaan suhu Chuan mengatakan bahwa Waisak tahun ini mengambil tema, “Perenungan Waisak Menghasilkan Kekuatan Maitri Membebaskan Jati Diri Menuju Kesempurnaan”. Kesempurnaan disini adalah menjadi pribadi yang bermoral, masyarakat yang berintegritas dan mencintai perdamaian.

Baca juga:  Tetap Eksis Bersama Personil Baru

“Sebagai generasi Buddhis, kita terus melestarikan warisan indah dari para generasi pendahulu dengan memelihara nila-nilai moral kemanusiaan, perdamaian dan tanpa kekerasan. Melalui perayaan Waisak, kita kembali mengingatkan diri kita untuk memelihara dan mewujudkan nilai-nilai luhur di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” tambahnya. (prast.wd/biz/sgt).

iklan