Ibu Berperan Penting Tanamkan Nilai Pancasila

Fadholi Sosialisasikan Nilai Kebangsaan

Nilai Kebangsaan : Anggota DPR/MPR RI Drs.H. Fadholi saat mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan kepada kaum ibu. ( foto : dekan bawono/ jateng pos).
Nilai Kebangsaan : Anggota DPR/MPR RI Drs.H. Fadholi saat mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan kepada kaum ibu. ( foto : dekan bawono/ jateng pos).

JATENGPOS.CO.ID, TENGARAN – Pendidikan pada umumnya merupakan tanggung jawab bersama  antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Di dalam keluarga yang paling dekat dengan anak adalah ibu, sehingga ibu memilik peran sangat penting dalam penanaman pendidikan terhadap anak. Baik pendidikan sekolah, budi pekerti, keagaaman dan pendidikan moral Pancasila.

          Demikian ditandaskan anggota DPR/MPR RI Drs.H. Fadholi saat mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan yang diikuti sekitar 250-an kaum ibu di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Selasa (17/8) lalu.

“ Kaum ibu memili peran penting dalam ikut meletakkan pendidikan idiologi Pancasila sejak kecil kepada putra-putrinya.  Peran inilah yang sangat dibutuhkan , sehingga  dengan adanya sosialisasi ini bisa ditularkan kepada putra-putrinya,” ujar legislator Partai Nasdem Dapil 1 Jateng ini.

Baca juga:  TMMD Bantu Petani Tingkatkan Perekonomian Warga

Fadholi menambahkan, ibu juga harus turut serta dalam memberikan pendidikan dan pemahaman keagamaan yang baik dan hal ini  merupakan implementasi dari sila kesatu, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

iklan

Ibu juga harus mampu mengembangkan dan memberi contoh sikap welas asih, saling menghormati antar sesama manusia, tanpa memandang latar belakang seseorang. Dengan begitu secara otomatis hal itu merupakan bentuk pengamalan sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap.

“ Demikian pula ibu juga harus mampu menanamkan  nilai hidup rukun dan bersatu, tidak memandang suku agama, ras dan sebagainya. Hal ini harus ditanamkan kepada anak sebagai perwujutan pengamalan sila ketiga,” imbuhnya.

Kepada putra-putrinya, ibu juga harus menanamkan pentingnya bermusyawarah, tidak bisa menang-menangan, hal ini penting untuk menghilangkan egois anak. Mengedepankan musyawah dalam mengambil keputusan bersama merupakan pengamalan sila ke-4.

Baca juga:  Tradisi Saparan Sebagai Bentuk Rasa Syukur

“ Sedangkan untuk sila ke-5,  harus ditanamkan sikap adil. Selain itu,  kesejahteraan menjadi hak warga masyarakat dan semua warga memiliki hak yang sama untuk sejahtera,” pungkasnya. (deb/bis)

iklan