Imbas Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Boyolali , Warga Harus Menunggu

Kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg terjadi di Boyolali. FOTO : AJI JARMAJI/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi disejumlah wilayah di Boyolali. Warga dalam sekitar dua pekan terakhir ini mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon tersebut. Bahkan, disejumlah daerah harganya pun melambung hingga Rp 22.000/tabung.

Salah seorang pedagang kelontong, Rokhati (45), mengungkapkan jatah pasokan yang diterimanya berkurang. “Memang jatah dari agen yang kami terima berkurang, sekarang dibatasi. Biasanya saya mendapat 20 tabung setiap pengiriman, tetapi sejak dua pekan ini hanya 10 tabung,” kata warga Dukuh Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Sambi kepada wartawan Kamis (7/12).

Warga yang akan membeli gas elpiji 3 kg kini juga diminta menyerahkan foto kopi kartu keluaga (KK). Menurut dia, itu merupakan aturan baru yang disampaikan agen. “Aturan dari agen seperti ini, ya kami ikuti,” jelasnya.

Baca juga:  Pertamina Siagakan Agen dan Pangkalan LPG

Senada pengecer lainnya di Desa Canden, Sunsat M (40), mengatakan kelangkaan gas elpiji 3 kg sudah terjadi sejak sekitar dua pekan lalu. Dia mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab pengurangan jatah pasokan itu.

iklan

Pengurangan jatah pasokan juga dialami pengecer di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Haryanto, pemilik warung di Desa tersebut mengaku, biasanya mendapatkan 20 tabung, kini hanya 10 tabung.

Terbatasnya pasokan gas bersubsidi itu membuat masyarakat kesulitan mendapatkannya. Warga pun harus menunggu pasokan dari agen ke pangkalan maupun pengecer, saat gas yang digunakannya memasak itu habis. Pasalnya, di pangkalan maupun pengecer kehabisan stok. Bahkan, ada yang sampai menaruh tabungnya yang telah kosong di pengecer langganannya, sehingga ketika pasokan gas telah turun, tinggal mengambil.

Baca juga:  PKS : Tumbuh 0% Ekonomi Jateng Sudah Bagus

Kondisi ini juga dialami warga di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali. Sejumlah warung kehabisan stok. Bahkan, ketika pasokan datang, gas bisa langsung habis dalam satu sampai dua hari saja.

Terbatasnya pasokan, membuat harga gas elpiji 3 kg disejumlah wilayah di Boyolali naik. Di Desa Beji, Kecamatan Andong harganya mencapai Rp 22 ribu/tabung.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Suyitno, mengaku belum mendapat laporan mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kg ini.

Menurut Suyitno, jatah gas elpiji 3 kg untuk Kabupaten Boyolali sudah disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga masyarakat miskin. Tahun 2017 ini, Boyolali mendapatkan jatah sebanyak 9.106.128 tabung.

Namun, ternyata di lapangan banyak orang yang sebenarnya mampu juga menggunakan gas bersubsidi itu untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Selain itu, gas elpiji juga digunakan untuk keperluan pertanian dan peternakan.

Baca juga:  Terjangkit Penyakit Leptospirosis, 4 Warga Boyolali Meninggal

“Padahal jatahnya tetap. Kalau tepat sasaran, tak mungkin masyarakat kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram, akan melakukan koordinasi dengan Pertamina,” kata Suyitno. (aji/saf)

iklan