Iniesta Bak Captain Tsubasa

JATENGPOS.CO.ID,  RAS AL KHAIMAH – Legenda Spanyol dan Barcelona, yang saat ini bermain di Uni Emirat Arab bersama Emirates Club, Andres Iniesta genap berusia 40 tahun. Namun gaya bermainnya yang tak lekang oleh waktu tetap utuh.

Sebagai seorang remaja yang tinggal di akademi Barcelona La Masia, jauh dari keluarga dan acap rindu kampung halamannya di Albacete, Andres Iniesta akan memikirkan Tsubasa Ozora (di Spanyol disebut Oliver Atom), sosok pahlawan serial manga Jepang Captain Tsubasa.

Tsubasa telah pergi jauh ke Sao Paulo Brasil, di belahan dunia lain, di mana dia hampir tidak mengenal siapa pun, untuk mengejar impian sepak bolanya.

Iniesta bermimpi untuk sukses di Barcelona, menjadikan klub itu rumahnya. Seperti yang dilakukan Tsubasa saat menandatangani kontrak dengan ‘FC Catalunya’ dan berhasil mencapai tujuannya menjadi seorang bintang.


Baca juga:  F1 Umumkan Pirelli Sepakati Kemitraan Baru

Setelah Barcelona tibalah masa Iniesta di Vissel Kobe di Jepang. Di sana dia merasakan secara langsung kecintaan negara itu terhadap permainan indah.

Kini, di usianya yang ke-40, pesulap asal Spanyol ini jelas masih menikmati sepak bolanya dan bertekad untuk bermain selama yang dia bisa, meski kakinya mungkin tidak lagi memiliki kekuatan dan kecepatan yang sama seperti dulu.

Dan seperti Tsubasa dalam serial yang dibuat oleh Yoichi Takahashi, yang ingin dilakukan Iniesta hanyalah menjaga bola tetap dekat dan memperlakukannya sebaik yang selalu dia lakukan. “Dalam permainan modern, Tsubasa akan menjadi Andres Iniesta,” kata Takahashi dikutip dari laman resmi FIFA.

Saat ini bermain untuk Emirates Club sejak Agustus 2023 setelah merumput di Jepang. Iniesta terus tampil cemerlang di lapangan, sambil menghindari rumor pensiun.

Baca juga:  Pemkot Magelang Kucurkan Bonus untuk Atlet Berprestasi

Banyak dari pemain muda berbakat membutuhkan waktu untuk menunjukkan kemampuan penuh mereka. Namun, ketika Iniesta masih muda, meski selalu menjadi salah satu yang terkecil di kelompok usianya, potensinya terlihat jelas. Faktanya, pencari bakat Barcelona hanya membutuhkan satu turnamen U-13 untuk menyadari betapa istimewanya dia.

“Dia membantu saya memahami permainan dengan lebih baik, hanya dengan menontonnya. Di atas apa yang dia lakukan di lapangan, semua gelar yang dia menangkan, itulah cara dia melakukannya,” kata Pep Guardiola.

Pada usia 12 tahun, Iniesta bermain dengan cara yang sama seperti saat dia berusia 40 tahun. Esensinya tidak berubah.

“Iniesta spesial, sebagai pemain dan pribadi. Cara dia mengendalikan ruang dan posisinya, itu mustahil. Dia akan membuat keputusan yang tepat. Sungguh luar biasa kemampuan yang dia miliki,” ujar Lionel Messi.

Baca juga:  Dilirik Newcastle

Dalam serial Captain Tsubasa, salah satu adegan yang paling berkesan menampilkan pertahanan “sangkar burung”, di mana lebih dari lima pemain bertahan mengepung Tsubasa, untuk mencegahnya melepaskan bola. Namun dia selalu berhasil menemukan jalan keluar.

Iniesta tumbuh dengan menonton adegan seperti ini di TV dan akhirnya mereplikasinya di kehidupan nyata. Gambaran Tsubasa Ozora dari Nankatsu dalam pertandingan epik melawan Saint Francis sontak muncul ketika melihat foto Iniesta dikelilingi oleh pemain Kroasia saat bermain untuk Spanyol.

Itu hanyalah contoh lain dari kehidupan yang meniru seni, atau lebih tepatnya, Iniesta meniru Captain Tsubasa Ozora. (bls/riz)