JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Presiden Guatemala Jimmy Morales siap memindahkan Kedutaan Besar Guatemala di Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem mengikuti AS setelah dia berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu, (24/12).
Morales mengatakan, dia telah menginstruksikan koordinasi yang diperlukan di masing- bmasing divisi untuk memindahkan kedutaan negara tersebut dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sikap yang diambil Morales pasti mengecewakan dunia Arab dan Muslim. Saat dilakukan pemungutan suara bagi Resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB, Guatemala merupakan salah satu dari Sembilan negara yang menentang resolusi tersebut. Artinya Guatemala mendukung langkah AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Seperti dilansir BBC, Presiden AS Donald Trump sempat mengancam memotong bantuan untuk negara-negara yang menentang AS atas keputusannya. AS sendiri merupakan pemberi donor utama dan terpenting bagi Guatemala.
Morales juga mengatakan, selama ini Guatemala telah menjadi sekutu lama Israel. Kedua negara berhubungan dengan baik.
Status Yerusalem adalah jantung konflik Israel-Palestina. Israel menduduki bagian timur kota, yang sebelumnya diduduki oleh Yordania, dalam perang Timur Tengah 1967 dan menganggap seluruh kota sebagai ibu kota yang tak terpisahkan.
Orang-orang Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Status terakhir Yerusalem harus dibahas dalam tahap akhir perundingan damai.
Kedaulatan Israel atas Yerusalem tidak pernah diakui secara internasional. Semua negara saat ini mempertahankan kedutaan mereka di Tel Aviv. Namun, Trump sudah bersiap-siap memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.(jpc/udi).
