Inkuiri Terbimbing, Tingkatkan Minat Baca Siswa

YULI WIDIYATI, S.Pd SMP Negeri 1 Sragens
YULI WIDIYATI, S.Pd SMP Negeri 1 Sragens

JATENGPOS.CO.ID, –Gerakan literasi mulai dicanangkan oleh pemerintah dilatarbelakangioleh  fenomena anak-anak jaman sekarang yang kehilangan minat membaca.Data dari UNESCO,terdapat hanya sekitar 0,001%orang di Indonesia yang gemar membaca. Sebagai seorang guru Bahasa Jawa, penulis memahami bahwamateribahasaJawamenjadi momok.Hal tersebut dikarenakan masihbanyaksiswa yang berpandanganbahwamatapelajaran bahasaJawasebagaimulokwajibyang sulitdimengertidanjarangdigunakan.Sehinggasiswamenjadikurangberminatdalammengikuti proses belajarmeskipunmatapelajaranbahasaJawamemilikidampakpositifpadakehidupansehari-hari. Hal yang paling sering ditemui adalah banyaknyasiswa SMP yang menghadapi masalah dalam hal membaca. Ketika proses pembelajaranberlangsung, keaktifansiswadirasamasihkurangatausiswacenderungpasif. Berdasarkan dari permasalahan diatas, apabilahaltersebuttidaksegeradiatasiakanberdampakpadakegagalanpembelajaran.

Untukitupenulismelakukanperbaikansistempembelajaran dengan menggunakanvariasimetodepembelajaran yang mendorongsiswauntuklebihproaktifdalampembelajaran.Kelemahantersebutdapatdiantisipasi dengan menerapkanmetodeinkuiriterbimbing.Metode inkuiri terbimbing merupakan salah satu metode pembelajaran yang menitikberatkan kepada aktifitas siswa dalam proses belajar. Tujuan umum dari pembelajaran inkuiri adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir intelektual dan keterampilan lainnya seperti mengajukan pertanyaan;  dan keterampilan menemukan jawaban yang  berawal dari keingin-tahuan mereka, sebagaimana yang diungkapkan olehSanjaya (2008: 200) pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga siswa yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatanpembelajaran  yang sedang dilaksanakan. Selain itu, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir tinggi tidak memonopoli kegiatan pembelajaran.Oleh karena itu guru harus memilki kemampuan mengelola kelas yang bagus.

Baca juga:  Menduniakan Bahasa Indonesiadengan Mengindonesiakannya

KegiatanpembelajaranbahasaJawa dengan menerapkanmetode inkuiri terbimbingsecara optimal akandapatmerangsangsalahsatuunsurpentingkeberhasilanbelajaryaitumotivasibelajarsiswa, semakinbesarmotivasibelajarsiswamakapeluanguntukmencapaihasil yang lebihbaikjugasemakinterbuka. Dari sinisiswaakanmelakukankegiatanmembaca aktif dengan temannya.Dengan membaca tersebutdiharapakansiswadapatmenguasimateripelajaran dengan mudah. Dalam pembelajaran inkuiri diharapkan siswa secara maksimal terlibat langsung dalam proses kegiatan belajar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan mengembangkan sikap percaya diri yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Sebelum diterapkan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran, peneliti masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah, memberi contoh, memberi kesempatan bertanya secara klasikal, dan memberi tugas baik kelompok maupun tugas individu. Dari data penelitian yang penulis lakukan, setelah diterapkannya metode inkuiri terbimbingterjadi berbagai peningkatan dalam aspek motivasi, ketrampilan dan hasil belajar siswa.

iklan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbingdalam pembelajaran menulis berbahasa Jawa dapat meningkatkan motivasi siswa dalam membaca teks narasi berbahasa Jawa. Terbukti dari peningkatan skor rata-rata motivasi siswa meningkat sebesar 15%, pada siklus I sebesar 72,90% dan pada siklus II menjadi 87,09%. Penerapan metode inkuiri terbimbingdalam pembelajaranmembaca teks berbahasa Jawa juga dapat meningkatkan hasil belajarsiswa. Rata-rata nilai tes pada siklus I sebesar 80,00 dan pada siklus II menjadi 86,21. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri terbimbingdapat menjadi cara bagi guru untuk meningkatkan motivasi dan peningkatan hasil belajar siswa.

Baca juga:  Hanger, Bikin Matematika Berkesan
YULI WIDIYATI, S.Pd
SMP Negeri 1 Sragens
iklan