JATENGPOS.CO.ID, MILAN – Inter Milan meraih gelar Serie A 2023-2024 usai membungkam AC Milan 2-1 pada pertandingan pekan ke-33 Serie A, di Estadio San Siro, Selasa (23/04/2024) dini hari WIB. Itu adalah titel ke-20 bagi Nerazzurri.
Inter Milan membutuhkan kemenangan untuk memastikan diri meraih trofi Serie A musim ini. Tentunya, hal itu sangat dihindari Milan yang tidak ingin tumbang di kandang sendiri.
Milan sempat mencoba mengurung pertahanan Inter pada awal babak pertama. Stefano Pioli mengandalkan Rafael Leao sebagai ujung tombak.
Namun, justru Inter yang berhasil membuka keran gol pada menit ke-18. Berawal dari sepak pojok, sundulan Benjamin Pavard disambar Francesco Acerbi yang tidak mendapatkan pengawalan. Mike Maignan tidak bisa berbuat banyak karena Acerbi menyundul bola tepat di depan mulut gawang.
Inter nyaris mencetak gol keduanya pada menit ke-38. Namun, tendangan Marcus Thuram masih melenceng tipis di sisi kanan gawang Milan.
Milan yang tidak tinggal diam mencoba melancarkan sejumlah serangan, khususnya melalui Rafael Leao. Namun, Yann Sommer tampil kukuh di bawah mistar gawang Inter. Skor 1-0 untuk keunggulan Inter bertahan hingga turun minum.
Inter mendulang gol kedua pada menit ke-49. Tembakan jarak jauh Thuram yang menyusur tanah merobek jala gawang Milan untuk kedua kalinya.
Gol yang diharapkan Milan akhirnya tercipta pada menit ke-80. Fikayo Tomori memanfaatkan bola liar hasil penyelamatan Yann Sommer.
Pertandingan memanas jelang peluit panjang. Wasit mengeluarkan tiga kartu merah yang masing-masing diterima Theo Hernandez, Davide Calabria, dan Denzel Dumfries.
Milan mencoba menekan pada waktu tersisa. Namun, Inter tampil solid dan menjaga keunggulan 2-1 hingga waktu usai.
Kemenangan itu memastikan Inter meraih gelar Serie A 2023-2024 setelah menuai 86 poin dari 33 pertandingan. Gap 17 poin dari Milan yang ada di urutan kedua tidak mungkin lagi dikejar dalam lima laga tersisa.
Sukses ini menghadirkan catatan spesial untuk seorang Simone Inzaghi yang merupakan allenatore Inter Milan. Pasalnya sang pelatih selalu meraih trofi sejak bergabung dengan Inter Milan pada tahun 2021, namun ini adalah gelar Serie A pertama dalam kariernya sebagai pelatih.
Semakin spesial, Simone Inzaghi meraihnya dengan cara terbaik yaitu mengalahkan rival sekota dalam Derby della Madonnina.
“Ini adalah sensasi yang luar biasa, kami melakukan sesuatu yang luar biasa dan sudah selayaknya kami membagikannya kepada sebanyak mungkin orang,” kata Inzaghi kepada DAZN.
Simone Inzaghi turut membeberkan orang-orang yang menjadi kunci sukses Inter Milan mengunci scudetto ketika Liga Italia masih menyisakan lima pertandingan lagi.
“Ada begitu banyak protagonis dalam kesuksesan ini, pertama dan terutama para pemain, tetapi juga para direktur dan Presiden Steven Zhang, karena apa pun yang kami butuhkan selama perjalanan ini disediakan untuk kami,” kata Inzaghi.
“Yang jelas, pikiran saya juga tertuju pada keluarga saya, istri saya Gaia, anak-anak saya, orang tua saya.”
“Keterbatasan saya adalah sering kali saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya di kantor dan cenderung membawanya pulang ke rumah, tetapi mereka sangat penting bagi saya,” tambahnya.
Yang membuat semakin istimewa, sang kakak, Pippo Inzaghi berada di studio DAZN sebagai pundit ketika Inter Milan meraih scudetto.
Simone Inzaghi turut menceritakan andil Pippo dalam suksesnya menjadi pelatih. “Dia adalah teladan bagi saya sebagai seorang pemain dan pelatih,” kata Simone.
“Dia adalah kakak laki-laki saya, orang yang selalu memperhatikan saya, dia tetap sangat penting bagi saya. Kami tumbuh dewasa, tetapi cinta di antara kami tidak akan pernah berubah,” lanjutnya.
Lautaro Martinez telah lama menjadi pemain kunci bagi Inter Milan. Penyerang Argentina itu menjadi kapten pada awal musim ini dan berhasil memimpin timnya meraih juara.
Lautaro menunjukkan performa yang cukup tajam pada musim ini. Dalam 29 penampilan, dia melesakkan 23 gol dan bertengger di puncak daftar top skor Serie A.
Pemain berusia 26 tahun ini juga membentuk duet yang sangat baik dengan Marcus Thuram di lini depan Inter. Alhasil, Nerazzurri mampu mencetak banyak gol pada musim ini.
Setelah kepergian Edin Dzeko dan Romelu Lukaku, Inter Milan mendatangkan Marcus Thuram. Penyerang asal Prancis tersebut didatangkan dari Borussia Monchengladbach dengan status bebas transfer.
Sebagai pemain baru, Thuram mampu beradaptasi dengan baik di Inter. Dia menjadi sosok yang cukup menonjol saat bermain di lini depan Inter bersama Lautaro Martinez.
Musim ini, Thuram telah mencetak 12 gol dan 11 assist dalam ajang Serie A. Itu termasuk gol ke gawang AC Milan yang membuat Inter mengunci scudetto musim ini.
Hakan Calhanoglu merupakan salah satu gelandang terbaik Inter Milan musim ini. Pemain asal Turki tersebut menunjukkan performa yang konsisten di lini tengah Nerazzurri.
Statitik Calhanoglu pada musim ini cukup mengesankan. Pemain berusia 30 tahun tersebut mampu mengumpulkan 13 gol dan tiga assist dalam 37 pertandingan dalam ajang Serie A.
Calhanoglu juga termasuk eksekutor penalti yang andal di Inter. Dia tidak pernah gagal saat menjalankan tugasnya untuk mencetak gol dari titik putih.
Yann Sommer tampil luar biasa di bawah mistar gawang. Kiper internasional Swiss ini telah membuktikan dirinya sebagai pengganti sempurna untuk Andre Onana.
Sommer kerap menunjukkan serangkaian penyelamatan hebat sepanjang musim ini. Hal itu membuat Inter memiliki rekor pertahanan terbaik di Serie A.
Dari 31 pertandingan di Serie A, Sommer mampu mencatatkan 17 clean sheet. Gawang pemain berusia 35 tahun itu juga hanya kemasukan 18 gol.
Federico Dimarco adalah salah satu pemain penting di skema permainan Simone Inzaghi di Inter Milan. Bek sayap Italia itu tampil solid dalam dalam bertahan dan menyerang.
Dimarco menjadi bek Inter dengan torehan gol yang cukup banyak. Dia berhasil mencetak lima gol dan enam assist dari 27 penampilan di Serie A musim ini.
Dimarco adalah didikan asli akademi Inter. Dia memiliki banyak kontribusi dan berperan penting dalam kesuksesan Nerazzurri belakangan ini. (bls/bol/riz)