Investasi Perlu Dibuat Menarik

KENALKAN SAHAM: Kepala Indonesia Stock Exchange Semarang Fanny Rifqi el Fuad SE MSi (dua dari kiri) pembicara utama ketika menyampaikan paparan
KENALKAN SAHAM: Kepala Indonesia Stock Exchange Semarang Fanny Rifqi el Fuad SE MSi (dua dari kiri) pembicara utama ketika menyampaikan paparan. BAGUS PANJI/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Sungguh ironis, saat ini lebih dari 50 persen saham yang tercatat di bursa saham Indonesia (IDX) dimiliki warga negara asing. Sangat disayangkan dari jumlah tersebut masih banyak orang Indonesia yang juga masih kurang berminat berinvestasi melalui pasar saham.

“Artinya apa, perusahaan yang mencari keuntungan di Indonesia dan ada di bursa Indonesia ketika mendapatkan keuntungan lebih dari separuh keuntunganya akan lari ke investor asing. Ini sangat disayangkan karena indeks bursa kita sedang mengalami tren positif,” tegas Kepala Indonesia Stock Exchange Semarang, Fanny Rifqi el Fuad MSi dalam Semnas Pasar Modal di Unissula, kemarin.

Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi (FE) Unissula kemarin menggelar seminar nasional pasar modal bertema ‘Be Young Investor, Sharia Investment for a Better Future’ di Kampus Kaligawe.

Baca juga:  XL Axiata Raih Sertifikasi Carbon Disclosure Project

Sebagai pembicara utama Kepala Indonesia Stock Exchange Semarang Fanny Rifqi el Fuad  MSi, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Kantor Regional III Jawa Tengah-DIY Otoritas Jasa Keuangan Nur Satyo Kurniawan, Investor muda Rinaldy Imanuddin dan Guru Besar FE Unissula Prof Dr Ibnu Khajar SE MSi.

iklan

Fanny menambahkan, menjadi investor saham sebenarnya tidaklah sulit, dan jangan khawatir akan merugi. “Dalam list yang ada di bursa lebih dari 70 persen perusahaan mendapatkan profit atau tidak rugi dan ketika perusahaan membubuhkan laba maka harga saham cenderung naik dan ini baik untuk investor,” ucapnya.

Prof  Ibnu menambahkan, dibandingkan dengan investasi riil sebenarnya investasi saham bisa dikatakan lebih aman dan mudah. Nilai kerugianya pun hanya terbatas pada saham yang dimiliknya pada perusahaan tersebut meski merugi. (gus/sgt)
iklan