IPNU-IPPNU Harus Punya Kemandirian Politik dan Ekonomi

KONFERENSI : Para tokoh hadir dalam Konferensi Wilayah IPNU/IPPNU yang digelar di Ponpes Syubbanul Wathon Giri Secang Magelang, Jumat (16/12). Foto : ist

JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG – Pengurus dan kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se Jawa Tengah didorong agar sejak dini mempunyai kemandirian politik dan ekonomi.

Point penting itu merupakan pernyataan KH M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) saat berpidato selaku tuan rumah dalam Konferensi Wilayah IPNU/IPPNU yang digelar di Ponpes Syubbanul Wathon Giri Secang Magelang, Jumat (16/12).

Konferwil dihadiri Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah, Anggota DPD RI Abdul Kholiq, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman, Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng H Syarif Abdillah, Ketua PWNU Jateng KH Muh Muzamil, dan 1.700 Pengurus IPNU-IPPNU Pusat maupun daerah.

Gus Yusuf membeberkan beberapa contoh, di antaranya Event Piala Dunia di Qatar, yang menurutnya sangat menginspirasi. “Piala Dunia itu tidak hanya sekadar bal-balan (sepakbola, Red), tetapi Qatar sebagai tuan rumah memberikan contoh kepada kita semua, bahwa di tengah liberalisme dan kapitalisme global, kita wajib hukumnya memiliki kemandirian politik dan ekonomi,” paparnya


Baca juga:  Imbas Corona, Tiga Ribu Pekerja di Semarang Dirumahkan

Qatar mampu mempertahankan marwah dan tradisi keislamannya. Intervensi negara lain, kata Gus Yusuf, termasuk dari FIFA berhasil dikompromikan dengan tetap menjaga kedaulatan Qatar sebagai sebuah negara.

“Isu-isu liberalisme, seperti LGBT dan penjualan minuman keras berhasil ditepis dengan apik oleh Qatar, padahal tekanannya luar biasa, termasuk dari salah satu sponsor merk minuman keras. Semua itu karena Qatar kuat secara ekomomi dan mandiri secara politik,” ujarnya

Gus Yusuf mendampingi Wakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin Iskandar saat DPR RI kunjungan kerja ke parlemen Qatar. Fakta itu dikisahkan oleh DPR Qatar ketika ketemu Gus Muhaimin. “Dari stadion kita juga melihat suasana damai, tidak ada supporter atau holigans yang didapati mabok minuman keras,” ungkap Gus Yusuf yang memang menyaksikan langsung pertandingan bola dalam event paling akbar itu.

Baca juga:  Dies Natalis 66 UKSW, Rektor Perempuan Pertama Dilantik

Gus Yusuf berharap kepada pengurus IPNU/IPPNU mumpung masih muda menciptakan ruang kemandirian ekonomi agar tidak mudah dibeli oleh oligarki. Manfaatkan semua peluang, termasuk program-program dari kementrian tenaga kerja. “Kekuatan ekonomi menjadi penting untuk menjaga kemandirian kita. Sementara memiliki sikap istiqomah dan kemandirian dalam berpolitik adalah untuk menjaga Ahulusunnah Wal Jamaah” tegas Ketua DPW PKB Jateng itu.

Dia berharap Konferwil bisa merumuskan program-program konkrit untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan politik.

Hal senada disampaikan Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah. Menurut penjelasannya, persaingan ke depan memang semakin ketat, tetapi peluang kerja pun semakin besar dan itu banyak disiapkan untuk kalangan milenial. “Cara meraih peluang kerja itu, IPNU dan IPPNU di antaranya harus memiliki kreatifitas, komunikasi yang bagus, kritis dan cerdas, dan kolaborasi. Manfaatkan semua program pemerintah yang ada, buka akses seluas-luasnya,” tandas Mbak Ida, yang juga memberikan arahan di hadapan 2000-an peserta.

Baca juga:  PSC 119 Magelang Ingatkan Pentingnya Kemampuan Tangani Kegawatdaruratan Ke Masyarakat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memberikan motivasinya. Dia tertarik kepada kedisiplinan penonton Piala Dunia di Qatar yang menjaga ketertiban dan kedisiplinan. “Penonton dari berbagai negara itu kumpul tapi saling menghormati, serta disiplin menjaga ketertiban, termasuk membuang sampah,” pungkas Ganjar sekaligus membuka secara resmi Konferwil IPNU – IPPNU. (udi)