Jadi Dalang, Untung Wiyono Tampil Bareng dengan Nyi Kenik Asmorowati

Mantan Bupati Seragen Untung Wiyono bersama Bupati Sragen Yuni, Bendahara DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng dan Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo disela-sela pentas wayang kulit di Tanon Minggu Malam.
BERDUET : Mantan Bupati Seragen Untung Wiyono bersama Bupati Sragen Yuni, Bendahara DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng dan Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo disela-sela pentas wayang kulit di Tanon Minggu Malam.

JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Mantan bupati Sragen Untung Wiyono kembali mendalang dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-45 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang digelar pada Minggu (7/1) malam. Acara digelar di rumah salah satu kader partai di Dukuh Sukorejo, Desa Padas, Kecamatan Tanon.

iklan
Selain Untung Wiyono, acara yang digelar DPC PDIP Sragen ini juga menghadirkan dalang wanita Nyi Kenik Asmorowati dari Sukoharjo. Lakon yang disajikan malam itu adalah Kunti Darma yang juga memperingati hari ibu.

Hadir dalam kesempatan itu anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Agustina Wilujeng Pramestuti, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo Sukawati yang juga anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PDIP beserta segenap pengurus dan kader partai, serta Kepala Desa (Kades) Padas Suratmi, tamu undangan dan masyarakat.

Agustina Wilujeng mengatakan, pagelaran wayang kulit ini adalah untuk memperingati Hari Ibu dan juga rangkaian peringatan HUT PDI Perjuangan ke 45.  “Dalang dan para niyaga semuanya perempuan karena untuk menyambut Hari Ibu,” kata Agustina. Lakon yang disajikan dalam kesempatan itu juga bercerita tentang perjuangan seorang ibu yang mendidik anak-anaknya. Dalam kesempatan itu, Agustina juga memberikan buku rupa dan karakter wayang karang Heru Soedjarwo kepada Bupati Sepuh Untung Wiyono.

“Buku tersebut menggambarkan karakter wayang, yang merupakan gambaran karakter manusia,” kata anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV (Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri), yang duduk di Komisi IV tersebut. Dari kisah-kisah yang ada di wayang itu pula bisa dijadikan bahan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. (ars/saf)

iklan