JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – “Sejak tahun 2016 hingga saat ini saya menjadi Karo SDM dibeberapa polda, tak satupun anggota saya main-main dalam penerimaan calon anggota Polri. Jadi polisi itu gratis, syaratnya cuma tiga yakni SPK,” kata Karo SDM Polda Jateng Kombes Pol Yohanes Ragil Heru Susetyo, S.I.K., M.Hum. saat ditemui Jateng Pos dikantornya pada Rabu (15/11).
Kombes Pol Ragil sapaannya sudah berpengalaman dibidang SDM, menjadi Kepala Biro SDM dibeberapa polda sejak tahun 2016. Pernah di Papua Barat, Sulawesi, DIY dan saat ini Jawa Tengah. Selama itu pula, ia tidak pernah jual kuota penerimaan calon anggota Polri termasuk anggotanya. Bahkan saat mencuat kasus Calo Bintara di Polda Jateng Tahun 2022, ia masih menjabat sebagai Karo SDM Polda DIY.
Ia selalu menekankan, jadi Polisi itu gratis. Syaratnya cuma tiga yakni SPK. S yang dimaksud adalah Sehat, P nya adalah Pintar dan K adalah Kuat. Kuat yang dimaksud yakni kuat fisiknya. Selama kurang lebih tujuh tahun berkarier sebagai Karo SDM, ia sudah banyak melihat anak-anak Indonesia yang menjadi Polisi tanpa keluar uang sedikitpun. Banyak pula yang coba-coba melobi kepadanya dengan iming-iming uang ratusan juta untuk meloloskan menajdi anggota polisi dan dengan tegas ia tolak mentah-mentah.
“Saya banyak melihat anak-anak yang dari keluarga kurang mampu jadi Polisi, ya tidak bayar. Banyak juga yang punya uang mencoba untuk minta tolong. Saya tolak, saya katakan ngapain ngasih uang, jadi Polisi gratis. Banyak yang menghadap, lalu tanya apa yang perlu dipersiapkan. Ya saya jawab, yang perlu dipersiapkan itu anak nya, harus sehat, fisiknya kuat dan punya semangat. Kalau gagal, masih ada kesempatan lagi,” tegasnya.
Kombes Pol Ragil juga bercerita bahwa anaknya juga menjadi anggota Polisi, waktu itu masuk Akpol dan sekarang sudah berdinas. Katanya sama sekali tidak ada lobi-lobi, ia hanya mempersiapkan anaknya jauh-jauh sebelum mendaftar menjadi Polisi.
“Anak saya masuk Akpol, saya persiapkan yang bersangkutan sejak kelas 2 SMA. Jadi kalau mau berhasil persiapan harus sejak lama. Jangan pendaftaran bulan depan, anaknya baru dipersiapkan sekarang. Ini adalah kompetisi, dimana yang terbaiklah yang akan lolos,” ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat, saat ini bukan jamannya lagi sogok menyogok. Dengan prinsip BETAH yakni Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis penerimaan anggota Polri jauh lebih terbuka. Pelaksanaan seleksi hari ini, hasilnya hari ini juga bahkan dapat dilihat langsung, ada pula videonya yang dapat diputar ulang jika peserta tidak puas dengan penilaian panitia.
“Kalau ada yang gratis, ngapain harus bayar. Dengan prinsip BETAH, rekrutmen anggota Polri semakin transparan, jangan percaya oknum-oknum yang mengaku bisa meloloskan menjadi anggota Polri,” pungkasnya.(akh)