Jateng Inovasi Produksi Sendiri APD Untuk Tenaga Medis

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil melakukan inovasi dengan memproduksi sendiri alat pelindung diri (APD) yang saat ini banyak dibutuhkan para tenaga medis di rumah sakit dalam menangani pasien yang terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19).

“RSUD dr. Moewardi berhasil membuat inovasi dan kreatifitas dengan membuat APD sendiri yang hasilnya sama dengan yang dijual pabrikan dan harganya jauh lebih murah,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memperlihatkan APD berupa pakaian pelindung di kantor Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin.

Ganjar menjelaskan bahwa inovasi pembuatan APD untuk tenaga medis itu dilatarbelakangi minimnya persediaan di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.

Baca juga:  Pemprov Jateng Usulkan Kontrak Tenaga Pendamping Desa Ditambah Jadi Tiga Tahun

APD pakaian pelindung yang diproduksi RSUD dr. Moewardi sebanyak 200-250 item per hari itu berbahan standar pabrikan yakni Polypropylene Spunbond.

iklan

“APD ini sulit dicari, bahkan di beberapa daerah ada yang teriak-teriak kekurangan APD sampai pakai mantel (jas hujan, red), kami kemudian berinovasi mencari bahan seperti yang dibuat pabrikan dan hasilnya seperti ini,” ujarnya.

Menurut Ganjar, sudah saatnya pemerintah daerah berusaha berinovasi dan berkreasi dalam rangka menangani penyebaran COVID-19 dan tidak hanya berpangku tangan mengandalkan pemerintah pusat.

“Kalau bisa pemerintah daerah membantu pusat, jangan hanya membebani pusat. Harus kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah sendiri, yakinlah dengan doa, ketekunan dan kemauan, semua pasti ada jalan,” katanya.

Baca juga:  Jasa Raharja Serahkan Santunan Delapan Penumpang Korban Laka Bus PO Sudiro Tungga Jaya di Tol Pemalang

Selanjutnya, Ganjar menginstruksikan jajaranya untuk mencari terobosan baru dalam rangka pemenuhan masker.

Terkait persoalan ketersediaan “hand sanitizer”, beberapa perusahaan dan pelajar sudah menemukan cara membuatnya sehingga kebutuhan di masyarakat dapat dipenuhi.

“Silakan rumah sakut di seluruh Jateng koordinasi dengan Dinkes apabila kekurangan APD. Kalau ada yang ingin belajar membuatnya sendiri juga boleh, datang langsung ke Moewardi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr. Moewardi Bambang S.W mengatakan ide pembuatan APD tersebut berawal dari kesulitan pihamnya mencari APD di pabrikan.

Pihaknya kemudian juga mencari bahan apa yang digunakan pabrikan untuk membuat APD itu.

“Ternyata bahannya ada, kemudian kami beli dan kami jahit sendiri, hasilnya ternyata bagus dan sesuai standar. Kalau rumah sakit lain membutuhkan, kami juga siap membantu. Kalau ada yang mau belajar membuatnya, kami juga siap mengajari,” ujarnya.

Baca juga:  DJP Dan Pemprov Jateng Kerjasama Pertukaran Data Kendaraan Bermotor

Meski dibuat sendiri, namun standar dan prosedur keamanan tetap diterapkan karena sebelum dibuat, para penjahit juga sudah dipastikan dalam kondisi sehat, bersih, dan melakukan cuci tangan. (fid/ant)

iklan