Jateng Terus Sinkronkan Data COVID-19 Dengan Pusat

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo (kanan) di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Government Resources Management System (GRMS) dan pihak terkait terus menyinkronkan data mengenai jumlah orang yang terkonfirmasi COVID-19.

“Saat ini data yang tersaji hampir sama dengan yang dirilis pemerintah pusat, data kita dengan pusat kalau kemarin selisihnya 3.000-an orang, sekarang selisihnya 38 orang. Jadi hampir-hampir sama yang terkonfirmasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Rabu.

GRMS memang digenjot melakukan sinkronisasi data agar bisa lebih valid, termasuk mencegah pengulangan data dan hal tersebut sesuai arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar terus melakukan penyempurnaan data.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pusat kaitannya kematian dan recovery data.

iklan
Baca juga:  Balitbang Kota Magelang Utamakan Kualitas Karya Peserta di Kreanova 2019

Pihaknya mencatat pasien yang dirawat pada pekan ke-38 ini mengalami penurunan cukup tajam.

“Puncaknya pada minggu ke-36 yang mencapai 821 orang. Setelah itu, menurun pada minggu ke-37 sampai minggu ke-39. Jadi menurunnya 59,2 persen dari puncak,” ujarnya.

Hingga Senin (21/9) pukul 12.00 WIB, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di coronajatengprov.go.id, total terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 19.797 orang, terkonfirmasi dirawat 2.992 orang, terkonfirmasi sembuh 14.992 orang, dan terkonfirmasi meninggal dunia 1.813 orang.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menambahkan pihaknya telah menyelesaikan persoalan perbedaan data supaya sinkron dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Alhamdulilah perbedaannya tidak sampai 100 (orang), sekitar 37 (orang). Yang biasanya angkanya sampai ratusan, ya sekarang bisa mengecil,” katanya.

Baca juga:  Atlet Pelatnas Keluhkan Menu Monoton Lele dan Tempe

Hal itu, lanjut Ganjar, karena upaya duduk bersama untuk mencari permasalahan sinkronisasi data antara pusat dengan daerah. (fid/ant)

iklan