JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Sebuah mall akan dibangun di Boyolali. MoU pembangunan pusat perbelanjaan modern itu sudah dilakukan oleh Bupati Boyolali, Seno Samodro dengan S. Maharani, pemilik PT Dua Putra Bengawan, sebagai investor pembangunan mall tersebut.
MoU telah dilaksanakan Senin (15/1) malam dan pembangunan mall pun akan segera dilaksanakan. Lokasinya, rencananya akan dibangun diatas lahan seluas 2,7 hektar yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan atau di jalur lingkar selatan Boyolali, di wilayah Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk.
“Mall ini nantinya akan diberi nama GM Mall,” ujar Bupati Seno Samodro, disela-sela penandatangan MoU.
Menurut Seno, pembangunan mall tersebut nilai proyeknya mencapai Rp 70 miliar. Akan berdiri dua lantai dengan luas bangunan 11.000 meter persegi.
“Ini merupakan mall pertama yang akan dibangun di Boyolali, dari enam mall yang saya rencanakan. Tentu ini sangat menarik untuk masyarakat Boyolali menuju kota modern,” katanya.
Dia mengatakan pembangunan GM Mall di Boyolali tersebut akan dimulai secepatnya tahun ini, diperkirakan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 bulan ke depan dapat selesai. Proses perizinan sudah dilalui semuannya dan mal diperkirakan akan beroperasi pada Februari 2019.
Dikemukakan, pembangunan mall tersebut Pemkab Boyolali juga ikut berinvestasi disana. Pembangian investasinya yakni 20 persen Pemkab Boyolali dan 80 persen investor.
“Semua mall yang berdiri di Boyolali dipastikan melakukan persetujuan dengan Pemda setempat,” imbuhnya.
“Boyolali Nyaman Dikunjungi dan Nyaman Ditinggali, artinya Boyolali sudah memasuki era digitalisasi, sehingga sebuah kota modern harus ada berdiri mall,” imbuhnya.
Pada mall tersebut nantinya juga akan ada fasilitas panggung terbuka di luar ruangan, gedung bioskop dan arena permainan.
Sementara itu owner PT Dua Putra Bengawan, S. Maharani, mengatakan konsep pembangunan GM Mall Boyolali antara lain ada departement store, Cinema XXI, arena permainan anak-anak, supermarket, restoran, tempat hiburan karaoke, perbankan dan lain-lain.
“GM Mall Boyolali sudah dikonsep sedemikian rupa, sehingga daerah ini menjadi sentral bisnisnya,” kata Maharani.
Pengusaha properti ini mengaku tertarik membangun mall di Boyolali karena ingin memajukan daerah asalnya. “Saya lahir dan bersar di Dawar,” jelas dia.
Selain itu, juga dengan pertimbangan data dari APBD setempat dan perputaran uang berdasarkan penilaian Bank Indonesia (BI) mencapai sekitar 64 persen. (aji/saf)