JATENGPOS.CO.ID. UNGARAN- Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Kabupaten Magelang mengirim 30 mahasiswa untuk melaksanakan praktik pendampingan petani di Kabupaten Semarang. Mereka akan terjun langsung berbaur dengan para petani di tiga kecamatan yakni Bringin, Suruh dan Bancak.
“Mereka sudah kita bekali dengan teknik kemampuan pertanian termasuk perawatan alat mesin pertanian (alsintan). Tujuannya untuk membantu para petani meningkatkan mutu dan jumlah produksi hasil pertanian terutama padi, jagung dan kedelai,” terang Ketua STTP Ir Ali Rahman MS saat penerimaan para mahasiswa di Ungaran, Selasa (10/4) siang.
Para mahasiswa STPP Magelang yang melaksanakan praktik pendampingan di Bumi Serasi diterima langsung oleh Bupati Semarang H Mundjirin di Ruang Rapat II Gedung A Lantai II kompleks Kantor Setda di Ungaran. Hadir pada acara itu Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Ir Wigati Sunu, para dosen pendamping dan perwakilan tiga kecamatan yang menjadi lokasi praktik.
Saat sambutan, Bupati Mundjirin meminta para mahasiswa untuk membantu petani meningkatkan mutu usaha pertanian mereka. Disebutkan, ada sekitar 23 ribu hektar lahan persawahan yang diusahakan para petani. Dari jumlah itu seluas 16 ribu hektar yang telah menggunakan sistem irigasi terpadu dan sisanya tadah hujan.
“Masih banyak kendala yang dihadapi para petani. Termasuk diantaranya serangan hama yang dihadapi para petani secara otoridak. Disinilah peran para mahasiswa untuk memberikan penyuluhan kepada mereka secara rinci untuk memecahkan masalah itu,” ujar Bupati.
Selain itu, lanjut Mundjirin, permasalahan paska panen terutama penjualan produk hasil panen juga menjadi hambatan tersendiri. Pola selendang layang atau ikat jempol yang dilakukan para tengkulak dan calo dinilai merugikan petani. Karenanya, pPara mahasiswa diimbau untuk mengidentifikasi masalah itu agar dapat dicarikan penyelesaiannya.
Ali Rahman menambahkan, Kabupaten Semarang dipilih sebagai lokasi praktik karena memiliki beberapa komoditas unggulan. Diantaranya aneka sayur dan buah-buahan. Secara keseluruhan, STPP menyebar 258 mahasiswa di delapan kabupaten di Jawa Tengah.
Selain teori pertanian, para mahasiswa juga telah dibekali kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja alsintan. Sehingga diharapkan dapat mendukung percepatan laju olah tanah. Sekaligus meningkatkan produktifitas komoditas jagung dan kedelai.
“Praktik pendampingan petani secara langsung ini diharapkan menambah bekal kemampuan para mahasiswa untuk menjadi pelaku usaha pertanian handal di masa mendatang. Ini menjadi tanggung jawab kami menjawab tantangan semakin berkurangnya minat generasi muda menggeluti sektor pertanian,” ungkap Ali. (muz)