28 C
Semarang
Jumat, 13 Juni 2025

Kasus Bonek Tewas, Polresta Solo Periksa Sembilan Saksi

JATENGPOS.CO.ID. SOLO– Polresta Solo memeriksa sembilan orang saksi terkait kasus penganiayaan terhadap dua dua suporter Persebaya Surabaya atau Bonek, dimana satu diantaranya meninggal dunia. Peristiwa tersebut terjadi Jumat (13/4).

Sementara, satu korban yang masih hidup, sampai sekarang masih di rawat di rumah sakit solo. Dia sempat kritis urung dibawa pulang ke rumahnya di Surabaya karena kondisinya yang tidak memungkinkan menempuh perjalanan jauh.

Wakapolresta Solo, AKBP Andy Rifai mengatakan, pihaknya terus mengembangkan penyelidikan kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang menewaskan Mico Pratama (17), warga Surabaya. Salah satunya dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi.

“Sampai saat ini sudah sembilan orang saksi yang kami periksa. Diantaranya Bonek yang menumpang satu truk dengan para korban saat kejadian serta warga Kadipiro, Banjarsari yang sempat melihat pelemparan batu,” jelasnya kepada wartawan, Senin (16/4).

Ia menambahkan, berdasarkan keterangan para saksi diketahui jika di wilayah Solo terjadi pelemparan batu di dua lokasi yang berbeda. Yakni di Jalan Ki Mangunsarkoro, Kadipiro, Banjarsari dan Jalan Slamet Riyadi, Karangasem, Kecamatan Laweyan. “Untuk saat ini kami fokus untuk penanganan di lokasi Jalan Ki Mangunsarkoro,” imbuhnya.

Disinggung apakah pihaknya sudah mengantongi nama para pelaku, Andy enggan membeberkan detailnya. Ia hanya mengatakan belum bisa mempublikasikan hasil penyelidikan agar pelaku tidak melarikan diri. “Saat ini memang belum ada yang ditahan, tunggu saja nanti,” tandasnya.

Sementara itu, terkait kondisi korban, Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi, Eko Haryati mengatakan, jenasah Bonek yang meninggal sudah dibawa pulang pihak keluarga Sabtu (14/4) malam. Sedangkan satu orang Bonek berinisial S (18) saat ini masih dirawat secara intensif di ruang High Care Unit (HSU) bedah.

“Sempat ada rencana akan dibawa pulang keluarga ke Surabaya hari ini (Senin,Red) tapi dibatalkan karena kondisi korban masih kritis. Sehingga dikhawatirkan akan memburuk jika melakukan perjalanan darat dalam waktu lama,” jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, sudah ada permintaan dari pihak Pemkot Surabaya yang menginginkan S dirawat hingga sembuh di RSUD Moewardi. “Kami sudah dan terus menjalin komunikasi dengan Pemkot Surabaya untuk melaporkan kondisi korban,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pertandingan PS Tira melawan Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, Jumat (13/4) sore berujung pada bentrok antara Bonek dengan warga. Warga yang marah akibat ulah Bonek saat berangkat menuju Jogja akhirnya menghadang perjalanan Bonek saat melintas di Solo sekembalinya menonton pertandingan di Jogja.

Akibat lemparan batu, dua Bonek mengalami luka serius dan dilarikan ke RSUD dr Moewardi pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB. Satu orang Bonek akhirnya meninggal karena luka parah di bagian kepala, sedangkan satu orang Bonek masih dalam kondisi kritis dengan luka yang sama. (jay/saf/muz)



Popular

LAINNYA

Terkini