JATENGPOS.CO.ID. SUKOHARJO – Perkembangan politik jaman now sepertinya tidak bisa diukur dengan baik, dan ada kecenderungan partisipasi publik dalam bidang politik rendah. Hal ini bila tidak segera didongkrak bisa mengakibatkan preseden buruk bagi dunia demokrasi di Indonesia.
“Politik jaman now trendnya menurun. Banyak juga anak muda yang tidak memahami politik dengan baik dan benar. Dan ini tidak baik untuk demokrasi di Indonesia. Pemilih pemula sangat potensial dan harus digarap dengan diberi pemahaman dengan gaya sosialisasi berpolitik yang asyik dan terarah. Caranya ? dengan pendekatan persuasif. Bisa dengan gaya sosialisasi ataupun dengan memperkuat literasi,” tandas Bambang Riyanto, Anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra dalam acara dengar pendapat masyarakat yang digelar di hadapan kader partai di Sukoharjo, Jumat (20/4) di Kantor DPD Partai Gerindra Sukoharjo.
Ditambahkan Bambang, tingkat partisipasi politik akan kembali diukur dalam pelaksanaan Pilgub tahun ini, apakah jumlah pemilih akan naik atau menurun. Dan salah satu solusi yang ditawarkan politisi dari Dapil V Jateng ini dengan meningkatkan budaya literasi politik untuk masyarakat khususnya kaum muda.
“Hari ini kami bagikan buku Paradoks Indonesia. Buku ini menyajikan kondisi negeri indonesia yang kaya raya. Diharapkan dari sisi literasi agar memberikan wawasan bagi masyarakat khususnya pemuda, bagaimana mereka harus bersikap dengan kondisi Indonesia seperti ini,” imbuh Bambang.
Bambang juga menjelaskan bahwa buku ini dicetak tidak sekedar untuk persiapan Prabowo maju dalam capres, namun sudah digagas sejak lama untuk memberikan wawasan masyarakat tentang Indonesia seutuhnya.
Sesuai tema DPM yang diberikan pada angota DPR RI, yakni mengenai arah tahapan pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan iptek, agar masyarakat khususnya generasi muda Indonesia mengenal dengan baik kondisi Indonesia dan segera bisa bersikap untuk lebih memajukan bangsa Indonesia. (dea/biz/saf/muz)