23 C
Semarang
Kamis, 19 Juni 2025

Generasi Muda Wajib Minum Jamu

Pemprov Gelar Festival Jamu dan Kuliner 2018

JATENGPOS.CO.ID, REMBANG – Generasi muda saat ini banyak yang enggan mengkonsumsi jamu. Padahal, jamu sangat bermanfaat bagi kesehatan dan memberikan banyak manfaat untuk pengobatan. “Masih banyak generasi muda yang enggan minum jamu, alasannya pahit, padahal tidak demikian, jamu merupakan kearifan lokal yang memberikan manfaat bagi kesehatan dan tidak memiliki efek samping,’’ papar Kepala Dinas Pemuda, Olahraga Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabuddin saat menyampaikan sambutan Plt Gubernur Jateng pada pembukaan Festival Jamu dan Kuliner Jateng 2018 di Alun-alun Pemkab Rembang, Kamis (19/4).

Urip mengatakan, jamu merupakan warisan budaya dan bukan hal yang baru bagi bangsa Indonesia. Ini bisa diperlihatkan melalui relief yang ada di Borobudur. Jamu sudah dipergunakan sejak zaman dahulu untuk kesehatan dan merawat kecantikan. “Momen ini kami pergunakan untuk mendekatkan jamu pada anak muda, banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain Jamu Goes to Millenial, pemilihan Duta Jamu, dan juga talkshow yang menghadirkan pakar jamu,’’ imbuhnya.

Pada acara tersebut, Urip bersama dengan Bupati Rembang Abdul Khafid membuka festival jamu dan kuliner yang diikuti oleh stan dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Agenda kegiatan yang digelar hingga Sabtu (21/4) melibatkan sejumlah stakeholder antara lain pengusaha jamu, pelajar dan masyarakat umum.

Diakui Urip, sejumlah kendala masih menghadang industri jamu saat ini , antara lain masalah hukum, dan kualitas produksi. Padahal, dari industri wisata, jamu dan kuliner adalah produk asli Jawa Tengah yang sangat potensial untuk pengembangan pariwisata. “Pada tahun 2017 tercatat kenaikan signifikan terhadap kunjungan wisata di Jawa Tengah, kami memandang jamu merupakan kearifan lokal yang harus kita rawat,” katanya.

Berdasarkan angka kunjungan wisata, generasi pemuda pada usia 17-25 tahun menempati urutan usia tertinggi. Oleh karena itu, pengenalan jamu untuk mendekatkan pada kaum muda menjadi sangat penting.

Dalam sambutannya, Bupati Rembang Abdul Khafid mengatakan, festival yang digelar di Rembang diharapkan memberikan motivasi kepada pengusaha dan masyarakat di daerahnya untuk mengembangkan potensi tanaman lokal. Berdasarkan kajian akademisi, jamu merupakan potensi dan aset yang luar biasa untuk dikembangkan. “Sudah banyak penelitian yang menunjukkan jika tanaman tradisional menjadi komoditas yang diminati untuk dijadikan obat yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit,’’ ujarnya.

Ditemui wartawan, Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Stefanus mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya pelaksanaan festival jamu tersebut. Dia juga mengapresiasi rangkaian kegiatan dengan mendukung Jamu Goes to School di SMA Kartini, SDN 2 dan SDN 5 Kutoharjo di Kabupaten Rembang. “Jamu tidak pahit dan kami mengajak siswa untuk rajin minum jamu,’’ ujarnya.

Sedangkan Kepala Bidang Pemasaran Disporapar Jateng Alamsyah mengatakan, pihaknya telah menyelenggarakan Duta Jamu yang diadakan selama even berlangsung. Tujuannya mencari sosok muda yang akan memperkenalkan jamu di kalangan generasi muda penerus bangsa. “Pada penyelenggaraan kali ini usianya dibatasi 17-25 tahun,’’ imbuhnya. (biz/drh)



Popular

LAINNYA

Terkini