JATENGPOS.CO.ID. SOLO- PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) meresmikan Hino Service Point (HSP) yang ada di Terminal Tirtonadi, Solo pada Sabtu (21/4). Bengkel perawatan Hino beroperasi di bawah kendali dealer resmi Hino untuk wilayah Jawa Tengah PT Duta Cemerlang Motors (DCM) yang bertujuan membantu memaksimalkan operasional bus-bus yang ada di Terminal Tirtonadi.
Acara peresmian dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan Darat (Kemenhub) Budi Setiyadi, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo, Direktur Utama PT DCM Christian Hemasurya dan tamu undangan.
Santiko Wardoyo mengatakan, service point ini bentuk pelayanan dan tanggung jawab kepada perusahaan otobus sebagai customer setia mereka. “Melalui HSP kami jemput bola di terminal-terminal untuk membantu perawatan dan perbaikan ringan agar bus terus aman dikendarai dan keselamaan penumpang dapat terus terjaga,” katanya.
HSP merupakan fasilitas bangunan bengkel di Terminal Tirtonadi sebagai bentuk sinergi antara Kemenhub dan Hino untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi pengendara dan penumpang angkutan bus. Adanya service point ini memudahkan pengusaha bus untuk melaksanakan kelaikan kendaraan atau ramp check armada mereka di terminal, untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan terkait kelaikan dan keselamatan kendaraan.
“Ramp check sendiri difokuskan pada tiga unsur penting. Yaitu administrasi, teknis dan penunjang,” tandasnya.
Senior Executive Officer Service and Sparepart PT HMSI Irwan Supriyono menambahkan, service point di Terminal Tirtonadi ini merupakan bentuk kerjasama dengan Kemenhub, dan baru kali pertama di Indonesia. Setelah ini tidak menutup kemungkinan juga bisa dilakukan di terminal tipe A lain yang ada di Indonesia, dimana terminal tipe A memang di bawah kewenangan Kemenhub.
“Di HSP Terminal Tirtonadi ditunjang mekanik ahli dan disediakan spareparts,” katanya. Rudy Purnomo selaku Sales Consultant PT DCM menambahkan, secara nasional dan Jawa Tengah, penetrasi pasar Hino menguasai sekitar 80%. Di Terminal Tirtonadi setiap harinya terdapat 1.500-2.000 bus, yang didominasi bus-bus Jawa Timuran serta operasional bus dan terminal selama 24 jam.
Dirjen Hubdar Budi Setiyadi menyambut baik keberadaan service point di Terminal Tirtonadi, Solo. Keberadaan service point seperti itu menunjang konsep terminal sebagai Transit Oriented Development (TOD), dimana terminal tidak hanya sebagai tempat bus masuk dan keluar saja, tapi banyak kegiatan lain yang bisa memberi nilai tambah, baik untuk pemerintah atau masyarakat.
“Terminal Tirtonadi adalah terminal yang pertama yang akan dikembangkan sebagai TOD, yang tahun ini akan dilelangkan,” kata Budi. Kemenhub sendiri mengelola 91 terminal tipe A di seluruh Indonesia. Setelah Terminal Tirtonadi, ada beberapa terminal yang juga sudah dilirik investor. Seperti Terminal Mangkang, Terminal Bawen dan Terminal Harjamukti Cirebon. (ars/biz/saf/muz)
