JATENGPOS.CO.ID. BLORA- Sebagai upaya mengatasi pencemaran serta mengurangi biaya produksi pertanian, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Jimbung Kecamatan Kedungtuban,Minggu (29/4).
Acara yang bertajuk organic fertilizer cow stool tersebut, merupakan program mahasiswa untuk menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang digagas oleh Menristek Dikti (Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi). Selain teori, mahasiswa juga mempraktikkan cara pembuatan pupuk kompos padat.
Empat mahasiswi semester 4 yaitu Chandra Octaviani (jurusan Ekonomi Pembangunan), Chika Agnes Palupi (jurusan Teknik Kimia), Nur Safira (jurusan Akuntansi) dan Yunita Pratama Putri (jurusan Ekonomi Pembangunan) tampak lihai dan tidak jijik saat mencampur arang sekam, daun kering,grajen kayu,kotoran sapi dan EM4 sebagai bahan membuat kompos.
“Pembuatan kompos ini bisa mengurangi biaya produksi petani dan mengurangi penggunaan pupuk kimia serta gulma pada tanaman padi. Dengan kompos produksi padi bisa lebih banyak. Kegiatan ini juga sebagai wahana edukasi petani bahwa kotoran sapi bisa diolah dan dimanfaatkan,” ujar Chandra yang juga ketua pelaksana tim PKM Minggu (29/4).
Menurut Pujianto penyuluh pertanian swasta, pihaknya sangat mengapresiasi program mahasiswa Unnes yang mau terjun ke masyarakat mengajari petani cara membuat pupuk kompos.
Kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Jimbung. Karena kotoran sapi yang selama ini dianggap sebagai limbah bisa diolah dan dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos sehingga mempunyai nilai ekonomis dan nilai jual.
“Membuat pupuk kompos bisa menambah penghasilan dan tidak mengotori pekarangan.Pupuk kompos tersebut bisa mengurangi limbah dan mengurangi penggunaan pupuk kimia,” ujar Pujianto.
Menurut Pasrah Kepala Desa Jimbung, pemerintah Desa Jimbung sangat mengapresiasi kegiatan mahasiswa Unnes yang mempunyai niat baik untuk membangun desa dan memberdayakan masyarakat. Sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Jimbung.
“Ini salah satu wujud pengabdian mahasiswa Unnes kepada masyarakat dalam memberdayakan sumber daya manusia dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Pasrah yang turut hadir dalam acara tersebut.
Sementara itu Muhtarom (47) warga RT 2 RW 2 Desa Jimbung mengungkapkan,pembuatan kompos ini sangat membantu petani terutama yang mempunyai ternak.Selain menjaga lingkungan,tidak menimbulkan polusi,pupuk kompos juga mengurangi penggunaan pupuk kimia yang selama ini sering digunakan petani.
“Selama ini warga hanya membuang kotoran sapi. Ternyata setelah ada program pembuatan kompos,warga sangat setuju,” ujar Muhtarom yang selama ini memakai pupuk anorganik dan mengaku akan beralih ke pupuk organik. (jar/feb/muz)