spot_img
32.6 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Biro Kesra Apresiasi Eksistensi LGNOTA Entaskan Wajib Belajar di Jateng

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) Provinsi Jawa Tengah mengajak berbagai unsur untuk berpartisipasi menjadi Orang Tua Asuh, sebagai upaya pengentasan program wajib belajar pendidikan dasar di Jawa Tengah.

Terlebih, pada masa pandemi Covid-19, terjadi fenomena anak kehilangan orang tua, yang berpengaruh terhadap penyandang dana pendidikannya.”LGNOTA Provinsi Jawa Tengah sejak dibentuk pada tahun 1996 tetap eksis menjalankan peran sebagai mitra pemerintah melalui budaya gotong royong dalam menyukseskan proogram wajib belajar pendidikan dasar di Jawa Tengah,” urai Ketua LGNOTA Provinsi Jawa Tengah Hj Zaimatun Ali Mufiz, saat beraudiensi dengan Kepala Biro Kesra Provinsi Jawa Tengah H Imam Masykur di Gedung A Setda Provinsi Jateng, Jumat (3/12/2021).

Baca juga:  Menilik Pentingnya Komplain Pelanggan Pada Industri UMKM

Zaimatun mengemukakan, sejak tahun 1996 hingga 2021, LGNOTA telah merealisasikan penyaluran bantuan untuk anak asuh senilai Rp 44.777.150.000 (Rp 44,78 M). Adapun pada tahun 2021, tercatat 359.433 anak asuh menerima bantuan melalui LGNOTA.

Uniknya, lanjut Zaimatuz, meskipun masa pandemi, terjadi peningkatan penggalangan dana asuh. Hal itu terungkap pada Rakor 2021 yang diikuti 32 LGNOTA kabupaten/kota, yang diadakan pada 23 Oktober 2021 di Puri Maerokoco.

Peningkatan tersebut dialami oleh tiga kabupaten yakni Demak, Karanganyar, dan Wonosobo. Peningkatannya pun hampir mencapai tiga kali lipat.

“Meskipun di sisi lain terjadi penurunan potensi Calon Orang Tua Asuh dikarenakan dampak pandemi terhadap aspek ekonomi masyarakat,” tukasnya.

Kepala Biro Kesra H Imam Masykur mengapresiasi langkah yang dilakukan LGNOTA, dan menyampaikan apabila Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen terhadap pengentasan wajib belajar, terlebih untuk anak-anak yang kurang beruntung.

Baca juga:  ISI Solo Rayakan Hari Tari Sedunia Gelar 24 Jam Menari Libatkan 1500 Penari

Sebagai tindak lanjutnya, Pemprov akan memfasilitasi pertemuan LGNOTA dan Biro Kesra di Kabupaten/kota yang diharapkan menjadi upaya koordinasi antar lembaga di daerah.

“Pemprov Jateng mengapresiasi apa yang sudah dilakukan LGNOTA dalam upaya mencerdaskan anak bangsa ini,” katanya.

Sedangkan Kepala Bidang Data dan Partisipasi Masyarakat Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah Dr Moh Sigit menyampaikan, tercatat 3.265 anak di Jawa Tengah menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu selama pandemi Covid-19. Pertemuan juga dihadiri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BKKBN, dan Bakesbangpolinmas Prov Jateng. (rit)

spot_img

TERKINI