JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Unissula memberikan peLatihan public speaking untuk promosi kesehatan bagi kader posyandu di Kantor Kepala Desa Argopeni kecamatan/kabupaten Kebumen (10/11). Selain bertujuan untuk capacity building, kegiatan tersebut juga merupakan bentuk dukungan moril bagi kader posyandu yang berada di garda depan pelayanan kesehatan nasional.
Ketua pengabdian masyarakat, Rinawati SS MHum menyatakan kader posyandu sebagai pahlawan kesehatan. “Jika guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dibidang pendidikan, maka para kader Posyandu adalah pahlawan tanpa tanda jasa di bidang kesehatan terutama kesehatan ibu dan balita,” katanya.
Rinawati mengatakan pentingnya kemampuan public speaking bagi kader posyandu. “Salah satu tugas pokok dan fungsi kader posyandu adalah sebagai penyuluh disamping sebagai sebagai pencatat, penggerak. Sebagai penyuluh, kader posyandu dituntut untuk mempunyai kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) secara efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan dari peyuluhan itu sendiri yaitu perubahan prilaku pada sasaran,” terangnya.
Sebelum menyampaikan materi, peserta pelatihan diminta untuk mengisi lembar soal pretest untuk mengukur pengetahuan peserta tentang teori dasaar public speaking dan penyuluhan kesehatan. Setelah itu, peserta dibagi menjadi kelompok lebih kecil. Dalam kelompok mempersiapkan materi penyuluhan dan menentukan perwakilan kelompok untuk melakukan role play penyuhan di depan kader lainnya yang berperan sebagai sasaran penyuluhan.
Setelah tampil, para perwakilan kader mendapatkan feedback (umpan balik) atas penampilan mereka. Dalam memberikan feedback, Rinawati secara interaktif mengajak peseta untuk melakukan evaluasi atas penampilan rekan mereka. Salah satu feedback yang diberikan adalah bahwa kader sudah memahami pentingnya interaksi dengan target penyuluhan diantaranya dengan melakukan kontak mata, menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menggunakan strategi bertanya.
Menurutnya, penyuluhan yang ditampilkan kader juga telah memuat pesan-pesan pokok dan juga manfaat dari melaksanakan pesan tersebut. Sebagai masukan, para kader sebaiknya juga menyampaikan akibat yaitu penjelasan mengenai apa akibatnya apabila hal itu tidak dilaksanakan.
Salah seorang peserta Fend Fauridha mengatakan sangat senang dengan adanya pelatihan tersebut. Dia menjelaskan bahwa bahwa sebenarnya telah ada program serupa berupa refreshing kader yang diselenggarakan oleh puskesmas tapi dia mengaku belum mendapatkan kesempaatan untuk mendapatkan feedback. “Saya menyadari kalau program refreshing kader pesertanya banyak, sehingga tidak dimungkinkan untuk praktik dan mendapatkan feedback,” ujarnya.
Ketua Posyandu, Eni Yuliatuti mengatakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan berharap program terus dilanjutkan. (biz/has/rit)