JATENGPOS.CO.ID, WONOSOBO – Tim Program Vokasi D3 Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang (Polines) memperkenalkan inovasi teknologi terbaru berupa “Implementasi Produk Inovasi IoT untuk Irigasi Kabut dan Tetes Otomatis” yang bertujuan meningkatkan produksi benih umbi kentang di area screen house.
Salah satu penerima manfaat program ini adalah Tunas Muda Farm milik Bapak Fitriyadi yang berlokasi di Desa Gedhegan, Kelurahan Tlogojati, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Dalam rangka mendukung pertanian cerdas masa depan, tim Inovasi Polines menggelar kegiatan Workshop Pelatihan Budidaya dan Pelatihan Teknologi Internet of Things (IoT) pada Jumat (13/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para petani terkait teknologi irigasi otomatis yang memanfaatkan sistem IoT.
Pada kesempatan tersebut, Politeknik Negeri Semarang secara resmi menyerahkan perangkat inovatif bernama CRISPI (Controller Remote Irigasi Pintar IoT) yang telah dipasang di area screen house Tunas Muda Farm. Penyerahan perangkat dilakukan oleh Tim Inovasi Polines yang diketuai oleh Muhamad Cahyo Ardi Prabowo, S.T., M.Tr.T.
Perangkat CRISPI yang dikembangkan oleh Tim Inovasi ini mencakup Smart Controller, Website, dan Mekanik Irigasi Tetes dan Kabut. Teknologi ini memungkinkan sistem irigasi berjalan secara otomatis dan terkendali, sehingga penyiraman pada screen house lebih efektif dan efisien.
“Inovasi ini diharapkan mampu mendukung usaha kecil dan menengah melalui teknologi tepat guna yang dapat meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian, khususnya pada pembenihan kentang. Selain itu, penggunaan teknologi ini dapat menekan biaya operasional yang selama ini masih cukup tinggi,” kata Muhamad Cahyo Ardi Prabowo.
Teknologi irigasi kabut dan tetes otomatis ini menjadi solusi praktis bagi petani dalam mengatasi keterbatasan sumber daya dan tenaga kerja. Dengan adanya sistem CRISPI, proses penyiraman dapat dikendalikan secara jarak jauh melalui website yang terintegrasi, sehingga meningkatkan efisiensi waktu dan penggunaan air.
Sementara itu, Fitriyadi, pemilik Tunas Muda Farm, menyampaikan apresiasi atas bantuan teknologi dari Politeknik Negeri Semarang. “Kami sangat terbantu dengan adanya teknologi CRISPI ini. Sistem irigasi otomatis ini membuat pekerjaan kami lebih ringan, hasil tanaman lebih berkualitas, dan tentu saja menghemat biaya operasional,” ujarnya.
Program inovasi ini merupakan bentuk komitmen Politeknik Negeri Semarang dalam mendukung penerapan teknologi berbasis Internet of Things di sektor pertanian.
Diharapkan, langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi sektor pertanian lainnya dalam menerapkan teknologi cerdas untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh tim dosen yaitu Dr. Irfan Mujahidin, S.T., M.T., Raditya Artha Rochmanto S.T., M.T., Kenneth Pinandhito, S.ST., M.Sc. serta melibatkan kolaborasi aktif dengan mahasiswa Polines.
Dengan adanya kolaborasi antara Politeknik Negeri Semarang dan mitra Tunas Muda Farm, teknologi CRISPI diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi petani, khususnya dalam budidaya benih kentang di Kabupaten Wonosobo. (rit)