JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA- Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan, Sp.O.G akan membuat terobosan dengan menjadikan ruang bagian depan dari rumah dinas ( Rumdin) yang ditempatinya saat ini untuk dijadikan museum.
“ Mengingat Salatiga sebagai kota tertua ke-2 se- Indonesia, maka ruang bagian depan dari rumah dinas ini akan saya jadikan museum. Tentunya museum yang berkaitan dengan Salatiga,” kata Robby Hernawan, Sabtu (1/3/2025).
Dikatakannya, dengan adanya museum di rumah dinas bersejarah peninggalan Belanda ini, masyarakat, pelajar dan tamu pemerintahan yang berkunjung bisa belajar dan mengenal sejarah Salatiga. Hal ini sekaligus bisa menjadi daya tarik wisata Salatiga.
Dikatakan Robby, nantinya keberadaan museum di rumah dinas tersebut tidak akan mengganggu aktifitas atau pekerjaan wali kota, seperti rapat atau menerima tamu pemerintahan, karena masih ada ruang tengah dan belakang yang masih luas dan justru para tamu bisa sekalian melihat-lihat museum tentang sejarah Salatiga.
Dijelaskan Robby, dua ruangan di Rumah Dinas Salatiga ( bagian depan sebelah timur) ini juga memiliki arti sejarah bagi Ir. Soekarno, yang mana Sang Proklamator itu kali pertama berkenalan dengan Siti Suhartini ( Hartini) yang kelak dijadikan istrinya.
“ Untuk ruangan yang ada kaitannya dengan Bung Karno, nantinya bisa kita isi dengan sejarah yang berkaitan dengan Bung Karno, bisa kita tambahi dengan teknologi modern AI, dan sebagainya,” imbuhnya.
Dikatakan Robby, terkait dengan rencana museum ini, pihaknya juga akan menjalin komunikasi dengan Menteri Kebudayaan (Fadli Zon) dan yang bersangkutan siap membantu. “ Beliaunya ( Fadli Zon ) juga mengoleksi banyak keris, bisa berkontribusi untuk koleksi museum,” katanya.
Sementara dari berbagai sumber yang dihimpun, presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah berkunjung ke Rumah Dinas Wali Kota Salatiga tahun 1952. Dalam kunjungan itu, Bung Besar ini disuguhi makan siang sayur favoritnya yaitu sayur lodeh. Sayur kesukaan Soekarno itu yang memasak adalah Hartini yang rumahnya persis di depan Rumah Dinas Wali Kota Salatiga. Saat itu Hartini dimintai tolong istri wali kota saat itu untuk membantu memasak untuk jamuan presiden.
Sang Proklamator terkesan dengan lezatnya masakan sayur lodeh buatan Hartini hingga akhirnya mereka berkenalan, seiring perjalanan waktu akhirnya Hartini dinikahi Soekarno pada 7 Juli 1953. (deb)
