JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Sekitar tigapuluhan Pemandu Karaoke ( PK) Sarirejo atau yang lazim disebut Sembir menjalani pemeriksaan kesehatan pasca Lebaran di Puskesmas Pembantu Bugel, Rabu ( 16/4/2025) siang. Pemeriksaan dilakukan oleh DKK Salatiga melalui tim medis Puskesmas Sidorejo Lor bekerjama dengan LSM Tegar dan KPA.
Pemeriksaan terhadap para pemandu karaoke ini dilakukan secara bertahap, karena banyaknya pamandu yang ada. Kali ini yang menjalani pemeriksaan 30 orang pemandu karaoke. Mereka datang secara bergantian. Diawali dengan pendataan administrasi dengan mengisi formulir, kemudian dicek berat badan dan tinggi badan. Selanjutnya secara bergantian diambil sampel darahnya dan konsultasi keluhan kesehatan.
Salah seorang pemandu karaoke Echa (20) warga Getasan, Kabupaten Semarang, mengaku rutin mengikuti pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh DKK Salatiga bekerjasama dengan LSM Tegar.” Kesadaran saya, pemeriksaan kesehatan ini untuk kebaikan saya juga. Tadi diambil sampel darah dan konsultasi kesehatan. Untuk keluhan kesehatan kebetulan tidak ada,” katanya.
Sementara pendamping PK, Alfred Lehurliana mengatakan, pemeriksaan kesehatan rutin ini untuk mengetahui dan menjaga kesehatan para pemandu, termasuk juga untuk menekan penyebaran HIV/Aids. Pemeriksaan rutin diakukan minimal dua kali dalam satu bulan.
“ Pemeriksaan kesehatan ini sebagai bentuk control terhadap para pemandu, semisal ada kurang sehat langsung ditangani, diberi obat. Prinsipnya mereka bekerja dengan kondisi yang sehat,” kata Alfred.
Ditegaskan oleh Alfred, mereka bekerja sebagai pemandu karaoke di komplek wisata karaoke Sarirejo, sehingga tidak ada kaitannya dengan prostitusi. “ Sudah ada kesepakatan dengan pihak paguyban maupun LSM Tegar bahwa tidak ada prostisusi di Sarirejo. Bilamana ditemukan, yang jelas akan ditindak tegas dengan ditutup usaha karaokenya,” tandasnya.
Dikatakan Alfred, keberadaan komplek wisata karaoke ini menyerap tenaga kerja bagi pemandu karaoke yang menjadi tumpuan hidup, karena rata-rata pendidikan mereka SD atau SMP dengan SDM yang minim.” Dengan bekerja sebagai pemandu, ikut mengurangi angka pengangguran,” pungkasnya. (deb)