JATENGPOS.CO.ID, DEMAK — Ratusan pelaku seni di Kabupaten Demak menggelar pertunjukan tari selama 12 jam non-stop dalam acara bertajuk Langen Budaya Hadilangu #4 Hangukir Rum Puspadaya. Acara ini berlangsung meriah sejak pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB di Pendopo Notobratan, Kadilangu, Demak, pada Minggu (27/4).
Ketua penyelenggara kegiatan, Tampan Rama Putra Karnelis, menyebutkan bahwa Langen Budaya Hadilangu telah menjadi agenda rutin yang digelar setiap tiga bulan sekali. Menurutnya, momentum peringatan Hari Tari Dunia menjadi semangat tambahan bagi para pelaku seni untuk menyelenggarakan acara ini.
“Ini menjadi wadah bagi sanggar tari di Kabupaten Demak. Berangkat dari rasa cinta dan kasih terhadap seni tari, kami berkolaborasi menyajikan berbagai pertunjukan dalam acara ini,” ungkap Rama.
Sebanyak 30 sanggar tari dan sekitar 500-600 pelaku seni terlibat dalam acara tersebut. Mereka menampilkan beragam jenis tarian, mulai dari tari tradisional, tari kreasi, hingga tari modern. Semua ditampilkan bergantian tanpa henti selama 12 jam, menghadirkan berbagai warna budaya yang memukau.
“Yang ditampilkan ada berbagai macam tari, dari modern hingga tradisional. Semua warna tarian hadir di sini,” tambah Rama.
Tak hanya sebatas pertunjukan, Rama menegaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk nguri-nguri atau melestarikan budaya, khususnya di bidang seni tari, kepada generasi muda agar tidak terkikis zaman.
“Kami ingin seni tari tetap lestari, khususnya budaya Jawa. Kami sangat terkejut sekaligus bangga melihat antusiasme pengunjung yang begitu tinggi,” ujarnya.
Salah satu penari, Dianing Widyastuti, mengaku bersyukur mendapat kesempatan tampil di ajang prestisius ini. “Tadi saya membawakan tari sendu dari Jawa Timur dan tari topeng dari Jawa Barat,” katanya.
Dianing juga mengapresiasi semangat para pengunjung yang tetap setia menyaksikan pertunjukan hingga malam hari. Menurutnya, dukungan masyarakat menjadi energi tambahan bagi para penari untuk terus berkarya.
Para pelaku seni di Demak berharap melalui ajang ini, seni tari bisa terus eksis, berkembang, dan semakin dicintai masyarakat. Sebab, menurut mereka, seni tari bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana pelestarian nilai estetika dan budaya bangsa. (adi)