26.3 C
Semarang
Selasa, 8 Juli 2025

Dance : Gedung Pakuwon Harus Kita Rebut Kembali

JATENGPOS.CO.ID,  SALATIGA – Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit menegaskan, bahwa gedung bersejarah Pakuwon harus ‘direbut’ kembali menjadi milik pemerintah, karena merupakan  bangunan bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan Pangeran Samber Nyowo (  RM Said/ Mangkunegoro I) serta berdirinya kerajaan Mangkunegaran dan Kasultanan yang berpisah dengan Kasunanan Surakarta.
“ Ke depan Pakuwon itu harus benar-benar kita rebut kembali karena memiliki nilai sejarah yang luar biasa, bukan hanya untuk kota Salatiga melainkan untuk Indonesia,” kata Dance saat talkshow dengan tema “ Melangit dalam Karya Membumi dalam Bahasa” di gedung Bhineka DPRD Salatiga, Kamis ( 22/5/2025).
Diketahui, gedung Pakuwon yang terletak di sebelah pojok selatan Lapangan Pancasila ini dahulu merupakan tempat Perjanjian  Salatiga yang memisahkan kerajaan Mataram menjadi tiga, yaitu Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran dan Kasultanan Jogjakarta. Tanah dan bangunan tersebut saat ini milik perorangan yaitu milik seorang warga Semarang. DPRD dan Pemkot beberapakali berusaha untuk membeli gedung bersejarah tersebut, namun belum berhasil.
Dikatakan Dance, dalam talkshow memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini, pihaknya sengaja mengambil tema budaya, bukan politik, karena modernisasi saat ini begitu hebat dan generasi muda sudah sibuk dengan dunia digital sehingga lupa akan budaya dan sejarahnya. “ Kita sengaja mengambil tema budaya dan mengundang narasumber yang memiliki basic budaya yang kuat, sehingga dengan tema budaya ini menanamkan jatidiri kepada hnerasi muda,” imbuh Dance yang juga Ketua DPC PDIP Salatiga ini.
Menurut Dance, pendekatan budaya merupakan pendekatan yang memiliki efek luar biasa dalam kehidupan social masyarakat Salatiga. Ia mencontohkan bahwa Kota Salatiga selama tujuh kali berturut mendapat predikat kota toleran se-Indonesia.” Saya kira pendekatan dalam bertoleransi ini yang paling ampuh adalah pendekatan budaya, karena pendekatan budaya membawa nilai-nilai kearifan lokal,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang narasumber dalam talkshow ini Dr.Ir. Kanjeng Pangeran J. Eri Ratmanto Dwijonagoro,S.Th yang merupakan Koordinator Komunitas Pancasila Dasar NKRI-BP mengatakan, merasa prihatin dengan gedung bersejarah Pakuwon yang dimiliki oleh perseorangan bukan milik pemerintah.” Saat saya ke Salatiga dan melihat Gedung Pakuwon, saya merasa prihatin, kok bisa gedung bersejarah ini menjadi milik perseorangan. Saya berharap ke depan bisa menjadi milik pemerintah kota,” kata Eri Ratmanto sembari mengatakan sudah saatnya mengamalkan Pancasila melalui budaya. (deb)

TERKINI

Oxford Pemuncak Kkasemen

Rekomendasi

Lainnya