JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah provinsi Jawa Tengah maupun kabupaten/kota diminta untuk terus memperkuat ekonomi kreatif. Sebab keberadaanya semakin menjadi sektor strategis yang berperan penting dalam mengurangi pengangguran.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, ekonomi kreatif bertumpu pada kreativitas, inovasi, dan ide sebagai pilar utamanya, mencakup berbagai bidang seperti desain, seni, musik, kuliner, hingga teknologi digital.
“Dengan potensi yang besar, ekonomi kreatif mampu menciptakan lapangan kerja baru yang relevan di era modern,” ungkapnya, Sabtu (24/5).
Salah satu kontribusi utama ekonomi kreatif adalah kemampuannya membuka peluang usaha bagi masyarakat luas.
“Melalui inovasi, banyak pelaku usaha kecil yang mampu menciptakan produk atau layanan unik yang diminati pasar, baik lokal maupun global,” jelas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Dengan potensi besar yang dimilikinya, ekonomi kreatif tidak hanya menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran, tetapi juga memperkuat daya saing.
“Sektor ini merupakan peluang yang harus dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan,” terangnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Februari 2025 masih sebesar 4,33%. Angka ini turun 0,06% poin dibanding Februari 2024. Artinya masih ada sekitar 950 ribu warga menganggur.
BPS juga mencatat, TP di perkotaan mengalami peningkatan sebesar 0,25% poin, sedangkan TPT perdesaan turun sebesar 0,50% poin.
“Selain mendorong ekonomi kreatif, pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota tentu juga harus melakukan banyak inovasi. Misalnya menyebarluaskan informasi lowongan kerja dan pelatihan kerja, sehingga muncul SDM yang siap kerja,” kata Sarif. (adv)
