JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi mendorong Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) provinsi miliki desa binaan tanggap bencana. Salah satu percontohannya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Luthfi menerangkan, Kecamatan Sayung merupakan salah satu wilayah terdampak cukup signifikan akan banjir, rob, dan abrasi.
“Di Sayung 20 desa (terdampak), kalau TP PKK punya desa binaan, diikuti program stunting, pembenahan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Jadi kita punya posko PKK yang tanggap bencana,” kata Luthfi, saat menerima audiensi TP PKK Jateng, yang diketuai Hj, Nawal Arafah Yasin, di Kantor Gubernur Jateng, Rabu, 28 Mei 2025.
Menurut Luthfi, kondisi sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana seperti di Sayung, sangat butuh perhatian.
Pihaknya memberi arahan, agar TP PKK Jateng bersinergi dengan TP PKK di daerah dalam melaksanakan program-program yang sudah jadi acuan kerja ke depan.
Luthfi tertarik pada salah satu program yang berkesinambungan, yakni tanam pohon bakau atau mangrove di pesisir Demak.
PKK diajak ikut kontribusi pada program ‘Mageri Segoro’ secara serentak bersama Pemprov Jateng dan pemerintah daerah (Pemda) kabupaten/kota yang wilayahnya memiliki garis pantai.
“Nanti tanam mangrove serentak tanggal 5 (Juni 2025). Kita harus punya legacy akan program kita,” katanya.
Lebih lanjut, salah satu prioritas program Pemprov Jateng yang dititipkan untuk PKK, yakni menguatkan program menekan stunting.
Ketua TP PKK Jateng, Hj.Nawal Arafah Yasin mengatakan, penguatan program yang ditekankan Ahmad Luthfi disebutnya sudah selaras dengan kerangka kerja yang telah dibuat.
“Ahamdulillah beliau support (dukung) penuh terhadap program kerja kami. Insya Allah nanti tanggal 5 Juni kita akan melakukan kegiatan bersama dengan Pak Gubernur. Sekaligus kegiatan untuk me-launching program prioritas kita yaitu Rabu Pon (Gerakan Ibu Menanam Pohon),” katanya.
Khusus pada program kebencanaan pihaknya memiliki program PKK SIGAB (Siaga & Tanggap Bencana). Desa Timbulsloko, Sayung, Demak, rencananya bakal jadi wilayah yang diintervensi.
Bentuk rencana diantaranya dukungan air bersih dalam bentuk program desalinasi, program pembenahan RTLH dengan peninggian lantai rumah memakai metode gladak.
Pada sanitasi dilakukan program jambanisasi, kemudian perbaikan jalan kampung dengan jembatan bambu/papan.
Pada sektor kesehatan keluarga diintervensi dengan program Speling, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, dan lainnya. Selain itu juga akan menggarap program sosial dan keagamaan. (*)