JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Ratusan warga Desa Toyogo dan Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Sragen,mendadak menjadi jutawan baru setelah lahan persawahan mereka dibeli perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) PT Chung JYE Indonesia. Lahan tersebut rencananya akan dibangun pabrik sepatu di dua desa tersebut seluas 50 hektar.
Proses transaksi jual beli lahan ini telah dimulai sejak awal pekan lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga yang menjual sawahnya bisa mendapatkan kompensasi mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah, tergantung luasan lahan yang dimiliki.
Ari Joko, perwakilan perusahaan atau investor pabrik sepatu PMA, mengungkapkan bahwa kebutuhan lahan untuk pabrik ini mencapai sekitar 52 hektar yang tersebar di Desa Toyogo dan Banyurip. “Luasan di Desa Toyogo sekitar 20-an hektar, sedangkan di Desa Banyurip mencapai 32 hektar,” jelas Ari Joko.
Total warga yang merelakan sawahnya untuk proyek ini diperkirakan mencapai 90-an orang di Desa Toyogo dan 120-an orang di Desa Banyurip. Lokasi pabrik sepatu ini direncanakan berdiri di Dukuh Banguan, Desa Toyogo, dan Dayu Kidul, Desa Banyurip.
Nilai kompensasi lahan cukup fantastis, yakni sekitar Rp 500 juta di Desa Toyogo dan Rp 400 juta di Desa Banyurip. Tergantung luasan lahan dan posisi lahan. Sejauh ini, proses pembebasan lahan tidak menemui kendala berarti dari warga. “Zona area tersebut memang sudah masuk zona merah atau zona industri, jadi tidak ada masalah,” tambah Ari Joko.
Proses pembebasan lahan ini telah berjalan selama setengah tahun dan diharapkan selesai pada akhir Juni. Tahap pencairan dana kompensasi saat ini baru setengah dari total nilai yang disepakati.
Selama proses investasi ini, Pemerintah Daerah turut memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada warga. Nantinya, jika pabrik telah beroperasi, PT Chung Jye Indonesia memprioritaskan warga sekitar sebagai tenaga kerja. Selain itu, hak desa terkait Corporate Social Responsibility (CSR) juga akan diutamakan. (ars)