JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kedelai untuk mengurangi kecanduan impor nasional.
“Saya tertarik komitmen Jateng sebagai lumbung pangan nasional. Khusus pada kedelai, impor nasional kita setahun capai Rp 15 triliun,” kata Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Erdiriyo, dalam Asesmen Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Award 2025, via daring, Selasa, 30 Juni 2025.
Dalam asesmen tersebut, Erdi menanyakan mengenai komitmen TPAKD Jateng dalam mendukung pertanian di wilayahnya.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, mengatakan, Kabupaten Grobogan menjadi salah satu wilayah di Jateng yang menghasilkan produk pertanian kedelai.
“Kedelai Grobogan jadi produk naisonal. Kita ada sebutan Provinsi ‘Pajale’, yakni padi, jagung, dan kedelai,” kata Luthfi sekaligus memimpin TPAKD Jateng dalam kesempatan itu.
Luthfi bilang, wilayah penghasil kedelai tak hanya dari Kabupaten Grobogan. Akan tetapi digarap pula di Kabupaten Kebumen, Cilacap, dan kudus.
Secara potensi, kata dia, tiap hektar lahan ditaksir menghasilkan 3,6 ton kedelai. Jumlah luasan lahan yang dimiliki Jateng untuk komoditas tersebut, mencapai 60 ribu hektare.
Khusus untuk komositas padi, Luthfi mengatakan, Jateng selama ini menjadi penumpu nasional kedua setelah Jatim. Ditargetkan panen tahun ini mencapai 9 juta ton.
Lebih lanjut, Luthfi mengatakan, bakal menggarap program petani milenial. Hal itu sebagai upaya agar memunculkan keinginan anak muda pada dunia pertanian.
“Memang ada tradisi orang tua yang tidak mau kalau anaknya jadi petani, akhirnya sawahnya tak terurus. Program kita, di tiap kecamatan ada petani milenial,” ucapnya.
Luthfi berkata, perlunya memunculkan kembali rasa memiliki dan keinginan bertani. Dengan begitu, anak-anak muda di kampung halamannya melanjutkan tradisi bertani.
“Sawah kita 1,5 juta hektar. Pekerjaan rumahnya, anak muda didorong supaya kembali mau bertani,” kata dia.
Untuk diketahui, dalam agenda Asesmen TPAKD Award 2025 tersebut, Gubernur Luthfi menyampaikan banyak program kerja.
Mulai dari komitmen ketahanan pangan, edukasi literasi keuangan, pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR), hingga memperkuat ekosistem ekonomi keuangan syariah. (*/jan)