JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terus memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana dengan melibatkan peran aktif relawan. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat membuka Apel Pembinaan Relawan Kebencanaan 2025 di kawasan Waduk Mulur, Kecamatan Bendosari, Rabu (18/6/2025).
Apel siaga kebencanaan tersebut diikuti berbagai elemen relawan di Sukoharjo yang total berjumlah 865 orang.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo tersebut, Bupati menekankan bahwa bencana merupakan tantangan besar yang harus dihadapi secara kolektif. Oleh sebab itu, keberadaan relawan kebencanaan menjadi ujung tombak dalam penanganan bencana di daerah.
“Pencegahan dan penanganan bencana tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Kolaborasi dengan semua elemen, termasuk masyarakat dan badan usaha dalam skema pentahelix, menjadi kunci sukses penanggulangan bencana,” ujarnya.
Bupati Etik juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas dan pembinaan terhadap relawan yang saat ini berjumlah 865 orang di bawah koordinasi BPBD Kabupaten Sukoharjo.
Para relawan tersebut menjadi kekuatan strategis dalam enam klaster penanggulangan bencana yang ditetapkan oleh BNPB berdasarkan Keputusan Kepala BNPB Nomor 308 Tahun 2024, yakni: pencarian dan pertolongan, pengungsian dan perlindungan, logistik, kesehatan, pendidikan, dan pemulihan.
“Banyaknya kelompok relawan yang tumbuh di Sukoharjo adalah potensi besar. Namun, potensi ini harus terus diasah dengan pelatihan, simulasi, dan pembinaan agar mereka sigap dalam menghadapi berbagai situasi kebencanaan,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan atas dedikasi, keberanian, dan keikhlasan mereka dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan. Ia mengimbau para relawan untuk terus mendukung program-program kebencanaan yang dijalankan pemerintah demi mewujudkan Sukoharjo yang lebih tangguh, maju, adil, dan bermartabat.
“Saya berharap seluruh elemen masyarakat bisa terlibat aktif dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan bencana. Mari kita jadikan Kabupaten Sukoharjo sebagai wilayah yang resilien terhadap berbagai risiko bencana,” pungkasnya.
Kegiatan apel ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang terpadu, berbasis komunitas, dan berorientasi pada pengurangan risiko bencana secara berkelanjutan.(dea)