28 C
Semarang
Kamis, 19 Juni 2025

Investor Malaysia Siap Investasi Rp 12 Trilliun untuk Budidaya Sidat di Cilacap

JATENGPOS.CO.ID,   SEMARANG – Potensi ikan sidat di wilayah Jawa Tengah cukup besar, khususnya di Kabupaten Cilacap, membuat investor luar negeri berencana investasi budidaya sidat di daerah tersebut.

Investor yang sudah serius menyatakan minatnya untuk mengembangkan budidaya sidat adalah Oshan Ltd. Perusahaan asal Malaysia itu bahkan sudah menawarkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terkait keinginannya berinvestasi pada budidaya sidat dan pengolahan unagi.

Direktur Oshan Ltd Hong Tuck Kwong mengatakan potensi nilai investasi untuk budidaya sidat tersebut mencapai sekitar 690 juta euro atau sekitar Rp12.907 triliun. Meliputi seluruh infrastruktur pendukung termasuk lahan budidaya, sekolah, pusat perbelanjaan, jalan, pelabuhan, dan lainnya.

“Kami akan investasi di Cilacap, potensi nilai investasi 690 juta euro meliputi seluruh infrastruktur. Cilacap banyak benih (sidat). Tempat itu paling enak sekali. Potensi ini jangka lama dan kita lanjutkan. Studi sudah dilakukan di Cilacap, juga di Bogor, Bekasi, Sukabumi,” katanya usai bertemu Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu, 18 Juni 2025.

Hong menjelaskan, pembangunan infrastruktur sekolah sangat diperlukan agar masyarakat Indonesia memiliki pemahaman dan ilmu terkait budidaya sidat dan metode pengolahan menjadi unagi. Selama ini ia melihat masyarakat Indonesia masih mencampur sidat dengan jenis ikan lainnya saat di tempat pelelangan atau pasar ikan.

“Ada kelemahan seperti masih pakai cara tradisional, masih dicampur dengan ikan-ikan lainnya. Kami akan ajari metode dari Jepang sehingga sidat dari ini nanti aman untuk dikonsumsi, seperti cara fillet sampai pemakaian pakan ikan tanpa bahan kimia,” jelasnya.

Saat ini Oshan Ltd sedang mengurus dokumen untuk investasi. Ia menargetkan kalau semua proses berjalan lancar maka paling cepat tahun ini sudah bisa mulai berjalan.

“Indonesia nanti akan menjadi eksportir Unagi terbesar di dunia,” katanya.

Gubernur Ahmad Luthfi yang sudah mendengarkan paparan dari calon investor tersebut tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung menangkap potensi masuknya investasi besar di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan, khususmya di Cilacap.

“Tadi ada investor dari Malaysia akan investasi untuk ikan sidat yang nanti akan dibawa ke Jepang. Itu nanti ditempatkan di wilayah Cilacap. Nilainya ratusan juta Euro,” katanya.

Hal itu akan mendukung pembangunan di wilayah Jawa Tengah khususnya Cilacap karena investor tersebut bersedia membangun infrastruktur. Maka dari itu ia juga menyodorkan agar ikut berinvestasi pada rencana pelebaran jalan Pemalang-Banyumas dalam rangka konektivitas wilayah Utara dan Selatan Jawa Tengah.

“Jadi beliau akan menawarkan infrastruktur jalan, pelabuhan dan kawasan sidat. Saya tawari itu (ruas Pemalang-Banyumas) juga. Bandara sudah ada yaitu Tunggulwulung, pelabuhan nanti kita perbaiki juga bisa. Tinggal menunggu pelaksanaan,” katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, menambahkan Cilacap merupakan slaah satu sumber ikan sidat di Jawa Tengah dengan potensi sampai 30 ton lebih. Ini peluang bagus karena di Jepang sidat mulai habis sehingga mencari pasokan dari negara lain.

“Kita ada Sungai Citanduy. Biasanya benih ikan sidat atau glass eel ditangkap kemudian dibesarkan dan dijual tanpa diolah lebih dulu. Sedangkan teknologi membesarkan ikan sidat dan pengolahannya kita juga tidak punya, beliau (Oshan Ltd) punya itu,” katanmnya.

Endi menjelaskan, investasi berupa sekolah dan teknologi budidaya itu akan menambah value dari sidat yang akan diekspor. Sidat tidak lagi dijual dalam bentuk basah tetapi sudah diolah menjadi unagi dan diekspor dengan harga premium.

“Ikan sidat besar di-fillet dan diolah menjadi unagi, bisa diekspor dan itu premium. Ini menambah value bagi kita. Untuk masyarakat di Cilacap bisa menjadi sejahtera dengan memproduksi Unagi yang memiliki nilai tambah. Nanti juga diproyeksikan jadi Kota Unagi di Cilacap,” katanya. (*/jan)



Popular

LAINNYA

Terkini