spot_img
30.5 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Ahmad Luthfi: Anak Petani Saja Bisa Jadi Gubernur, Kalian Lulusan CT Arsa Harus Bisa Lebih!

JATENGPOS. CO. ID, SUKOHARJO – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengajak 101 lulusan SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo untuk tidak takut bermimpi besar. Ia menyampaikan latar belakang keluarga bukan penentu masa depan.

“Saya anak petani, dulu telur satu dibagi enam. Tapi saya bisa jadi gubernur. Kalian pasti bisa lebih dari saya,” ucapnya dalam sambutannya di pelepasan Angkatan Lima—Atmaja Betala, Sukoharjo, Sabtu, 28 Juni 2025.

Luthfi hadir menyaksikan langsung pelepasan 101 siswa dari berbagai daerah di Jateng, DIY, dan Madiun Raya. Semuanya berasal dari keluarga kurang mampu desil 1. Namun prestasi mereka membanggakan: 85 diterima di perguruan tinggi negeri terbaik, 7 di perguruan tinggi luar negeri, 7 di perguruan tinggi swasta ternama, dan 2 di politeknik.

“Bapak-ibu harus bangga. Anak-anak panjenengan ini adalah yang terbaik di Jawa Tengah. Saya duduk di sebelah Pak Chairul Tanjung, beliau berkaca-kaca. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” lanjut Luthfi.

Gubernur Luthfi menekankan pendidikan adalah kunci utama dalam rangka pengentasan kemiskinan.

“Di Jawa Tengah, tingkat kemiskinan masih 9,58 persen. Tapi identitas masyarakat bukan hanya sandang, pangan, papan. Yang paling pokok adalah pendidikan,” tegasnya.

Baca juga:  Ganjar : Kades Harus Diproses

Ia menambahkan, Pemprov Jateng saat ini telah memberikan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) sebanyak 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di SMA, SMK dan SLB. Total anggaran Rp 2,2 miliar, per anak Rp 2 juta peruntukannya SMA 200 anak, SMK 893 anak, dan SLB 7 anak.

Selain itu juga Beasiswa bagi 15.000 siswa rinciannya SMA 6.000 siswa, SMK 7.000 siswa, SLB 2.000 siswa dari keluarga miskin yang tidak putus sekolah. Total bantuan Rp 15 M untuk kebutuhan personal setiap peserta didik.

Salah satu siswa, Esa dari Purworejo, anak tunggal dari ibu single parent, telah diterima di IPB jurusan Proteksi Tanaman.

“Sekarang sedang proses daftar KIP biar bisa lanjut kuliah dengan beasiswa,” katanya.

Sementara Daffa Aziz Firmansyah dari Cilacap, paling mencuri perhatian. Lantatan anak seorang petani yang kini sakit stroke, diterima di 14 kampus luar negeri, termasuk University of Sydney, Monash University dan Nanyang Technological University (NTU).

Suwarti, ibu dari Daffa, hanya bisa bersyukur. Berprofesi sebagai petani, Ia tak pernah mengira anaknya dapat terus melanjutkan pendidikan. Bahkan diterima di perguruan tinggi di luar negeri.

Baca juga:  Kabar Gembira! Jawa Tengah Sekarang Periksa Kesehatan Gratis di Balai Desa

“Kami nggak sama sekali bayar biaya apa pun. Semua dari CT Arsa. Makan, tempat tinggal, sekolah. Kami sangat berterima kasih pada Pak Chairul Tanjung dan Allah yang kasih anak seperti ini,” ujarnya ditemui di sela prosesi pelepasan.

Retno, ibu dari Ayu Nabilawati asal Semarang, hanya seorang penata rambut. “Saya ibu rumah tangga, juga usaha kecil-kecilan. Anak saya sudah diterima di Politeknik Semarang,” kata penuh haru.

Ketua CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, menyebut sekolah ini lahir dari semangat memutus rantai kemiskinan.

“Cikal bakal kami dari tsunami. Kami menyekolahkan anak-anak Aceh dan Medan. Tahun 2010 kami mulai dirikan sekolah. Sekarang sudah 147 sekolah dan masjid berdiri. CT Arsa ditunjuk sebagai percontohan sekolah rakyat,” jelasnya.

Ia menambahkan, CT Arsa kini berada di peringkat 4 nasional, bahkan di atas SMA Taruna Nusantara, dan telah meluluskan 1.721 siswa berprestasi: 1.044 dari Deli Serdang dan 677 dari Sukoharjo. (*/jan)

spot_img

TERKINI