spot_img
27.5 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Dukung Perempuan Mandiri dan Berdaya, Yayasan Temen Tinemu Temenanan Edukasi Pengembangan UMKM

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Yayasan Temen Tinemu Temenanan memberikan edukasi tentang pengembangan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) kepada puluhan ibu-ibu kelompok PKK di Kota Semarang agar menjadi perempuan yang mandiri dan berdaya.

Hal dilakukan melalui fasilitasi Seminar Perempuan bertema “Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi: Peluang dan Tantangan” yang digelar di Hotel Muria Kota Semarang pada Sabtu (28/6/2025).

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Yayasan Temen Tinemu Temenanan Tri Winarti, Anggota DPRD Kota Semarang Dyah Tunjung Pudyawati, dan Pusat Studi Wanita Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Mila Karmilah.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Temen Tinemu Temenanan Tri Winarti menekankan bahwa di tengah tantangan ekonomi saat ini, perempuan tidak bisa tinggal diam dan hanya terjebak di zona nyaman.

Menurut dia, perempuan, khususnya ibu-ibu yang memiliki peran keluarga, harus bisa mandiri dan berdaya secara ekonomi. Oleh sebab itu, Winarti berharap kegiatan ini bisa menjadi bekal bagi para peserta dalam mengembangkan UMKM yang sedang dirintis.

Baca juga:  Kelompok Kesenian Se-Kecamatan Tuntang Kompak Menangkan Ngesti-Arifah

“Di era sekarang ini, saya rasa ibu-ibu, kaum perempuan, itu tidak bisa kalau biasa-biasa saja, karena kita adalah penentu generasi anak-anak kita. Saya seminar ini sangat penting dan bisa menambahkan ilmu untuk ibu-ibu,” kata dia.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Semarang Dyah Tunjung Pudyawati memaparkan bahwa saat ini pelaku UMKM di Jawa Tengah 60 persennya adalah perempuan.

“Ini menunjukkan ketangguhan dan semangat luar biasa kita kaum perempuan dalam berwirausaha,” kata Mbak Tunjung, sapaan akrabnya.

Dia memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi pelaku UMKM. Antara lain sulitnya akses terhadap modal usaha, keterbatasan promosi dan pemasaran, kurangnya keterampilan digital, beban ganda sebagai ibu rumah tangga, dan tidak punya legalitas usaha.

Namun di sisi lain didukung peran pemerintah daerah yang aktif menggelar pelatihan wirausaha dan akses permodalan. Peluang lainnya yaitu digitalisasi membuat produk UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Baca juga:  Pj Wali Kota Salatiga Ikuti Pengarahan Presiden Jokowi

Lebih lanjut Mbak Tunjung akan mendorong Pemkot Semarang melalui dinas terkait untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM, baik berupa fasilitas pelatihan, bantuan permodalan dan promosi, hingga mengurus legalitas usaha.

“Ketika perempuan berdaya keluarga sejahtera ekonomi daerah pun tumbuh bersama,” ucap Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Semarang tersebut.

Di lain sisi, Mila Karmilah dari Pusat Studi Wanita Unissula Semarang menyoroti tentang lembaga perbankan dan keuangan yang kurang berpihak bagi pelaku UMKM perempuan. Seperti ketika mengajukan bantuan modal usaha harus menyertakan KTP suami.

Menurutnya, regulasi terkait hal ini perlu diubah agar perempuan secara merata bisa mengembangkan produk UMKM yang tengah dirintisnya. Lebih lanjut dia mendorong agar perempuan terus meningkatkan kemandirian di sektor ekonomi.

“Saya rasa pemberdayaan ekonomi bagi perempuan sangatlah penting karena ini bagian dari meningkatkan kemampuan dan kemandirian. Dengan mempunyai usaha, perempuan akan semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan,” beber Mila. (sgt)

spot_img

TERKINI