25.7 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Jateng Manarik untuk Investasi Karena Aman Perijinan Mudah

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, wilayahnya menjadi tempat yang menarik bagi investor untuk menanamkan investasinya. Sebab, banyak kebijakan yang mengarah pada pro investasi.

Hal itu disampaikan Luthfi saat acara Rembug Bareng Gubernur Jateng dengan Pimpinan Media di gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang pada, Rabu, 2 Juli 2025.

Menurutnya, Jateng punya banyak keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain. Dibeberkan dia, iklim investasi di Jateng terjamin aman, didukung dengan kemudahan perizinan, dan ketersediaan lahan maupun tenaga kerja.

“Gubernurnya mantan Kapolda, jadi saya pastikan soal keamanan. Perizinan juga kita kawal ketat lewat DPMPTSP. OSS satu pintu, satu hari harus selesai,” tegas Luthfi.

Baca juga:  Komisi E DPRD Jateng Terima Masukan agar Anggaran dan Standardisasi Pelatda Masuk Raperda Keolahragaan

Ia juga menyinggung mekanisme penetapan upah buruh di Jateng yang dilakukan secara tripartit dan terbuka.

“Upah itu hasil musyawarah. Kalau terlalu tinggi, pengusaha lari. Terlalu rendah, buruh menjerit. Tapi kenyataannya, banyak pabrik pindah dan berdiri di sini,” imbuhnya.

Selain itu, bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Mei lalu, Pemprov Jateng juga meluncurkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, di antaranya subsidi transportasi Trans Jateng sebesar Rp 1.000 dan penyediaan fasilitas daycare.

Daya tarik Jawa Tengah bagi investor juga tercermin dari capaian realisasi investasi yang signifikan. Pada Triwulan I 2025, total investasi yang masuk ke Jateng mencapai Rp21,85 triliun, atau 27,89% dari target tahunan. Investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp14,08 triliun (64%) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,77 triliun (36%). Nilai investasi itu mampu serta menyerap 96.630 tenaga kerja.

Baca juga:  Pensiunan PNS ini Keliling Salatiga Jual Ginjalnya

Lima sektor utama penyumbang investasi terbesar antara lain industri tekstil, industri alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan, serta sektor perumahan dan kawasan industri.

Acara dialog bersama media ini diikuti oleh 76 perwakilan media dan asosiasi pers dari seluruh Jawa Tengah. Forum ini menjadi ruang komunikasi terbuka antara pemerintah dan insan pers dalam mendukung pembangunan provinsi Jawa Tengah. (*/jan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya