30 C
Semarang
Rabu, 15 Oktober 2025

Percepatan Pembangunan Jateng, di Butuhkan Kolaborasi dari Semua Elemen, Termasuk Media

Rembug Bareng Pimpinan Media

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Guna menjalin hubungan kerjasama bersama media, Gubermur Ahmad Lutfhi menggelar kegiatan Rembug Bareng Pimpinan kantor Media se-Jawa Tengah, digelar gd Grandika Lantai 1 Provinsi Jawa Tengah, Rabu (2/7/2025).

Dalam forum terbuka itu, Gubernur Luthfi menyampaikan membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan secara sektoral, di membutuhkan sinergi lintas sektor dari pemerintah pusat hingga desa, serta melibatkan akademisi, pengusaha, dan khususnya media massa.

Dalam arahanya, Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya peran kolaboratif seluruh pemerintah, stakeholder, elemen masyarakat serta insan media, dalam upaya percepatab pembangunan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Media harus menyertai jalanya pembangunan, bukan sekadar meliput, tapi menganalisis, mengedukasi serta membangun opini konstruktif. Masyarakat luas harus tahu arah pembangunan,” tegasnya.

Dijelaskan, bahwa Pemprov Jateng akan fokus besar pada pembangunan infrastruktur, terutama jalan, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan pangan.

Di targetkan ada 17.000 rumah tidak layak huni diperbaiki, memperluas layanan kesehatan hingga desa dan menuntaskan ribuan kasus putus sekolah dengan program beasiswa serta penempatan ke sekolah swasta.

Baca juga:  Kasus Pimpinan Ponpes di Ungaran Diduga Cabuli Santriwati Naik Penyidikan, Ini Tanggapan MUI Jateng

“Yang miskin ekstrem itu ada di desa. Maka desa menjadi tulang punggung pembangunan kita. Kita hadir langsung dengan layanan kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan,” jelasnya.

Program lain yang tengah digenjot antara lain dokter keliling, sekolah untuk anak-anak miskin ekstrem, serta intervensi sosial dan infrastruktur di 10 kabupaten termiskin, seperti Brebes, Pemalang dan Wonosobo.

Terkait ketahanan pangan, Gubernur Luthfi juga memaparkan potensi strategis Jawa Tengah yang menyumbang 18,8 juta ton hasil pangan pada 2024, terbesar kedua secara nasional

“Guna menjaga keberlanjutan ini, di butuhkan revitalisasi lahan, teknologi pertanian dan konektivitas antar wilayah,” tandasnya.

Selain itu, Provinsi Jawa Tengah juga akan didorong sebagai basis industri nasional melalui konektivitas dengan kawasan industri seperti Kendal dan Batang, serta menjajaki kerja sama investasi dengan provinsi lain, hingga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

“Gubernur dan bupati harus jadi marketing wilayahnya. Jual produk kita ke luar, jangan puas hanya di dalam negeri,” ujarnya.

Baca juga:  Jawa Tengah Siap Sambut Hash Internasional Prambanan–Mendhut 2026

Dalam forum tersebut, Gubernur juga menyoroti persoalan serius di pesisir utara Jawa Tengah, seperti rob dan penurunan muka tanah.

Ia memastikan proyek tanggul laut nasional (Giant Sea Wall) di kawasan Demak dan Semarang tetap berjalan hingga fungsional pada 2026.

“Ini bukan soal proyek, tapi soal menyelamatkan 22 desa dari ancaman hilang. Negara hadir di sana,” imbuh Lutfhi.

Gubernur Lutfhi menegaskan, bahwa media sebagai Mitra Strategis. Ia mengajak insan pers untuk terus mendampingi pemerintah dalam proses pembangunan, bukan hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai bagian dari solusi.

“Media adalah bagian dari napas demokrasi dan pembangunan. Mari bareng-bareng bangun Jawa Tengah. Kita tidak bisa jadi superhero, tapi bisa jadi superteam,” pungkasnya.

Dalam kegiatan perdana ini, Gubernur Luthfi, juga akan mengagendakan kegiatan rutin ke berbagai daerah sebagai bentuk sinergi pembangunan dan transparansi untuk informasi ke masyarakat luas. (ucl)


TERKINI


Rekomendasi

...