33.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Gus Yasin Tepati Janji, Bantu Benih Petani Korban Banjir Demak

JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menepati janjinya kepada petani Demak yang terdampak banjir. Pada kunjungan kerja ke Kabupaten Demak, Kamis 3 Juli 2025.

Ia menyerahkan simbolis bantuan 28.450 kilogram benih padi untuk 56 kelompok tani yang lahannya rusak akibat rob dan banjir. Bantuan ini mencakup luas tanam 1.138 hektare dan merupakan bagian dari program antisipasi perubahan iklim tahun anggaran 2025.

Turut hadir dalam kegiatan bertajuk Sinergi Penanganan Sawah Terdampak Banjir untuk Peningkatan Produksi Padi tersebut, Bupati Demak Eisti’anah, Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Mulyono, dan Plh. Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Nita Rachmenia.

Selain itu, Yasin juga didampingi pejabat strategis dari OPD dan instansi vertikal, yakni Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng De Francisco Da Silva Tavares, Kepala Dinas PUSDATARU Henggar Budi Anggoro, dan Kepala BBWS Pemali Juana Laode Muhammad Bakti.

Dalam sambutannya, Taj Yasin menekankan persoalan rob dan banjir yang melanda Demak bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi isu kemanusiaan dan ketahanan pangan.

“Semua pihak bergerak—masyarakat, pemerintah, pengusaha, akademisi. Ini bukan proyek, tapi persoalan kemanusiaan dan kebencanaan,” ujarnya.

Baca juga:  Sekda Kabupaten Semarang Ajak ASN Konsumsi Susu Segar

Ia menyebut rob meluas tidak hanya berdampak pada Demak, tetapi juga menjalar ke wilayah Jepara. Pemprov Jateng pun akan menganggarkan Rp250–300 miliar untuk penanganan kawasan pesisir.

Selain itu, Sungai Pelayaran yang mengaliri kawasan pertanian di Kecamatan Sayung tengah dinormalisasi sepanjang dua kilometer. Bila dukungan solar dari Pertamina terpenuhi, normalisasi dapat diperpanjang.

“Besok saya akan ketemu Pertamina. Kita minta tambahan bahan bakar agar pengerukan bisa diperpanjang lebih dari dua kilometer,” jelasnya.

Yasin menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian. Ia menyebut, kontribusi Jawa Tengah terhadap lumbung pangan nasional meningkat dari 16% pada 2024 menjadi 17% di awal 2025. Namun, angka itu terancam turun akibat alih fungsi lahan dan kerusakan akibat bencana.

“Kalau ingin kembali menyumbang 20–25%, maka lahan pertanian yang rusak harus dikembalikan. Termasuk yang ada di Demak,” tegasnya.

Bupati Demak Eisti’anah mengapresiasi realisasi janji bantuan dari Pemprov Jateng, yang menurutnya menjadi angin segar bagi para petani. Ia menjelaskan sebagian besar wilayah Demak berada di kawasan rendah, sehingga sangat rentan terhadap rob, banjir, dan sedimentasi.

Baca juga:  Bupati Semarang Simpati Relawan Lintas Komunitas Gelar 'Charity for Cianjur'

“Banyak sawah yang tidak bisa ditanami akibat sedimentasi tinggi. Tapi kami bersyukur karena tidak ada saling lempar tanggung jawab. Pemerintah daerah, provinsi, pusat, hingga swasta bersatu dalam penanganan,” ujarnya.

Senada, Plh. Kepala KPw Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia menegaskan komitmen BI untuk menjaga stabilitas pangan di Jawa Tengah, termasuk di Demak. Selain bantuan teknis dan bibit, BI juga mendukung pengendalian hama berbasis ekologis melalui pembangunan rumah burung hantu (rubuha).

“Sinergi ini penting untuk menjaga stabilitas pasokan, sekaligus kesejahteraan petani agar bisa berjalan selaras,” kata Nita.

Dengan hadirnya kolaborasi lintas sektor, Pemprov Jateng berharap produktivitas pertanian di Demak dapat segera pulih, sekaligus memperkuat peran Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Janji tersebut sebelumnya ia sampaikan saat menghadiri pengajian di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Mranggen pada Mei lalu. Kepada media, Yasin mengatakan akan membantu lahan sawah yang terdampak banjir.

“Bibitnya kita ganti, pupuknya juga akan kita perhatikan. Kita koordinasi dengan Dinas Pertanian. Jadi insyaallah akan ada gantinya,” katanya. Hari ini, janji itu diwujudkan.(*/jan)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya